Petaka untuk timnas terjadi lewat gol Ilaix Moriba pada menit ke-29. Penalti untuk Guinea diberikan wasit usai Witan Sulaeman melanggar Algassime Bah di kotak terlarang.
Ilaix sukses mengecoh penjaga gawang timnas Ernando Eri. Bola disepak ke arah lurus ke tengah saat penjaga gawang berusia 22 tahun tersebut terbang ke arah kiri gawang.
Tertinggal 0-1, Timnas Garuda Muda belum maksimal mengkreasikan serangan ke Guinea. Beberapa kali serangan dari lini tengah lewat kerja sama Pratama Arhan, Witan Sulaeman, dan Marselino Ferdinan masih gagal mujarab berbuah gol.
Guinea bahkan hampir menggandakan keunggulan pada menit perpanjangan waktu. Nathan Tjoe-A-On melakukan blunder saat menerima umpan balik lambung ke sisi pertahanan. Beruntung Ernando Ari berhasil menghalau sepakan Algassime Bah di garis pertahanan akhir.
Hingga jeda turun minum, skor bertahan 1-0 untuk keunggulan Guinea.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Timnas Garuda Muda sedikit tampil lebih lepas namun dalam kehati-hatian. Meski demikian, pertahanan timnas masih sedikit rapuh usai beberapa kali Guinea mampu menguasai banyak bola di lini pertahanan Indonesia.
Indonesia bahkan lagi-lagi tersengat Guinea pada menit ke-53 melalui Alseny Soumah. Beruntung gol Guinea tak bertambah usai tendangan Soumah diblok pemain bertahan.
Kesempatan timnas muda sempat tercipta pada menit ke-59 melalui Marselino. Namun sepakannya masih melebar di sisi kiri gawang Soumalla Sylla. Begitu juga peluang timnas pada menit ke-60 melalui sundulan Dewangga memanfaatkan umpan lambung Nathan dari sisi kanan, belum terkonversi menjadi gol.
Shin Tae Yong Kartu Merah
Memasuki menit ke-72, wasit kembali menunjuk titik putih usai Dewangga dianggap melanggar pemain depan Guinea di kotak terlarang.
Keputusan wasit sempat menuai protes dari timnas Indonesia, termasuk dari Shin Tae Yong. Pelatih asal Korea Selatan itu bahkan menerima kartu merah dan harus diusir dari pertandingan karena protes kerasnya. Shin Tae Yong mengamuk ke wasit, Dewangga ia nilai melakukan tekel bersih menyapu bola di wilayah pertahanannya.
Beruntung tendangan penalti Guinea gagal berbuah gol usai penjaga gawang Ernanda Ari sukses menepis bola yang deras ke sisi kanan gawangnya.
Hingga peluit akhir berbunyi, tak ada gol tambahan tercipta. Indonesia takluk 0-1 dari Guinea.
Bagi Indonesia, kekalahan ini mengubur mimpi Marselino dan kawan-kawan untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024. Sepanjang sejarah, Indonesia terakhir kali bermain di Olimpiade pada 1956, sedangkan Guinea terakhir kali pada 1968.
Kemenangan ini membuat Guinea dipastikan lolos ke Olimpiade. Skuat asuhan Kaba Diawara itu sudah dinantikan para penghuni grup A Olimpiade Paris 2024 yang dihuni Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
(ain)