Lonjakan harga emas sejak pertengahan Februari dengan berulang memecahkan level harga tertinggi sepanjang masa, sepertinya menahan animo China dalam memborong logam mulia itu.
Pada kuartal 1 lalu, bank sentral Tiongkok menjadi pembeli terbanyak di antara bank sentral lain di dunia dan menjadi pembelian terbesar yang pernah tercatat menurut World Gold Council. Beberapa pengamat pasar berpendapat bahwa kenaikan emas sebesar 12% tahun ini sebagian didorong oleh pembeli misterius di antara institusi tersebut.
Bank sentral cenderung menjadi pembeli strategis jangka panjang, dan pembelian emas batangan oleh institusi di pasar negara berkembang masih akan terus berlanjut, menurut Goldman Sachs Group Inc.
“Bank-bank sentral negara berkembang mendorong demam emas,” tulis peneliti Goldman dalam sebuah catatan. Kepemilikan emas batangan masih setara 6% dari total cadangan devisa di bank sentral negara berkembang, setengah dari cadangan di pasar negara maju.
Emas juga didukung oleh meningkatnya permintaan dari investor Asia, terutama di Tiongkok, di mana minat terhadap emas semakin tajam karena kinerja ekonomi yang buruk dan pasar yang lesu. Meningkatnya risiko geopolitik di tengah konflik di Ukraina dan Timur Tengah juga mendorong pembelian aset safe haven.
World Gold Council mencatat, permintaan emas pada kuartal pertama tahun ini, tidak termasuk permintaan OTC (over the counter), turun 5% year-on-year menjadi 1.102 ton karena berlanjutnya arus keluar dana dari ETF emas.
Sedangkan bila menghitung pembelian OTC, transaksi langsung antara dua pihak tanpa melibatkan bursa, penjualan emas selama tiga bulan pertama tahun ini naik 3% menjadi 1.238 ton, angka terbesar sejak 2016.
Pembelian emas dunia masih didominasi oleh pabrikan perhiasan yang mencapai 535 ton, disusul oleh penjualan emas batangan dan koin sebanyak 312 ton naik 3%, lalu bank sentral sebesar 290 ton. Sedangkan kepemilikan ETF emas global turun 114 ton. "Eropa dan Amerika Utara sama-sama mencatat outflow kuartalan, sedikit diimbangi oleh arus masuk ke produk-produk yang tercatat di bursa Asia," kata World Gold Council dalam publikasi resmi.
(rui)