Rekaman CNN juga menunjukkan anak-anak yang panik tiba dengan ambulans tanpa orang tua mereka dan seorang anak yang nyaris tidak responsif dengan lengan yang diperban dibawa dengan tandu. Dua kantong mayat juga terlihat di luar rumah sakit.
Empat orang tewas dan sekitar dua lusin lainnya terluka akibat serangan udara Israel di lingkungan Tal Al Sultan di Rafah barat pada Rabu, kata pihak rumah sakit.
CNN telah menghubungi pihak militer Israel untuk mengomentari insiden tersebut.
Tanda-tanda peringatan
Rafah telah menjadi fokus utama perang Israel di Gaza karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari sayap ekstrem koalisinya untuk meluncurkan operasi darat skala penuh di kota itu untuk menghancurkan Hamas, sementara sayap yang lebih moderat mendesaknya untuk memprioritaskan mengamankan kesepakatan gencatan senjata bagi para sandera.
Selama hampir tujuh bulan perang, lebih dari 1 juta warga Palestina telah mengungsi ke Rafah, di mana Hamas diyakini telah menyusun kekuatan kembali setelah penghancuran sebagian besar wilayah utara Gaza oleh Israel. Warga Gaza mulai melarikan diri dari kota yang padat penduduknya itu pada Senin setelah militer Israel mengeluarkan seruan kepada penduduk di sebelah timur Rafah untuk "segera mengungsi."
Dalam citra satelit, beberapa daerah di Rafah menunjukkan tanda-tanda yang jelas telah diratakan oleh buldoser dan alat berat lainnya--jalur kendaraan dan petak-petak tanah yang besar.
Operasi baru yang ditunjukkan oleh citra satelit menyerupai invasi darat pertama ke Gaza pada Oktober 2023, dan di bagian lain daerah kantong sejak saat itu: Ketika IDF bergerak ke Gaza utara, IDF melakukan serangkaian serangan udara tak lama sebelum memindahkan pasukan darat. Begitu pasukan darat IDF bergerak masuk, buldoser lapis baja bekerja dengan tank dan kendaraan militer lainnya untuk meratakan dan meruntuhkan bangunan.
IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa mereka melakukan "operasi kontraterorisme yang tepat di daerah-daerah tertentu di Rafah timur," yang mencakup "penggerebekan yang ditargetkan." Mereka juga mengklaim telah "menghabisi teroris dan menemukan infrastruktur teroris, serta terowongan bawah tanah di beberapa lokasi di daerah Rafah timur."
IDF telah merilis rekaman tim Brigade Tempur 401 yang melakukan "penggerebekan operasional terhadap bangunan-bangunan yang mencurigakan" di dekat lokasi di mana mereka mengatakan bahwa para tentaranya ditembaki oleh para militan Hamas.
IDF mengatakan bahwa selama operasi tersebut, mereka "menewaskan sekitar 30 teroris dan menghancurkan sejumlah besar infrastruktur teroris di wilayah tersebut."
CNN sebelumnya mengonfirmasi melalui sumber-sumber rumah sakit di Rafah bahwa sedikitnya 35 orang telah tewas di Rafah sejak Senin malam, termasuk tujuh wanita dan sembilan anak-anak.
Lebih dari 34.600 orang telah terbunuh di Gaza sejak Oktober, menurut pihak berwenang Palestina di Gaza. Badan-badan bantuan telah memperingatkan Israel agar tidak melancarkan invasi darat ke Rafah, dengan mengatakan "setiap operasi darat akan berarti lebih banyak penderitaan dan kematian" bagi 1,2 juta orang Palestina yang mengungsi di dalam dan sekitar kota itu, demikian kata juru bicara OCHA Jens Laerke kepada para wartawan di Jenewa.
Gaza Utara sudah mengalami "kelaparan besar-besaran" yang dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah itu, demikian peringatan Program Pangan Dunia (WFP) pada akhir pekan lalu.
(red/ros)