Logo Bloomberg Technoz

Sistem Konservatif Selamatkan Bank RI dari Dampak Krisis Global

Roy Franedya
29 March 2023 08:28

Ilustrasi Bank Mandiri. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Mandiri. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sistem yang cenderung masih konservatif ternyata menyelamatkan perbankan Indonesia dari dampak  krisis perbankan global. Meski demikian, perbankan domestik tetap merasakan dampak negatif dari krisis Silicon Valley Bank dan Credit Suisse meski tidak memiliki eksposure bisnis dalam bentuk kredit maupun dana pihak ketiga. 

“Kita bersyukur, perbankan di Indonesia lebih konservatif dan tidak terkonsentrasi pada sektor tertentu, kita lebih bervariasi," ujar  Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI, Selasa (28/3/2023).

Darmawan menegaskan bahwa tidak ada kesamaan portofolio maupun model bisnis antara bank di Indonesia dengan SVB maupun Credit Suisse. SVB merupakan bank yang fokus dalam pembiayaan startup dan venture capital, sementara Credit Suisse memiliki portofolio perbankan investasi (investment banking) yang cukup besar.

Perbankan investasi diperbolehkan berinvestasi dalam bentuk ekuitas dan surat berharga yang lain. Sementara di Indonesia, perbankan tidak diperbolehkan membeli saham, kecuali dalam rangka investasi anak usaha. Perbankan di Indonesia hanya diperbolehkan untuk membeli surat berharga seperti surat berharga negara maupun obligasi korporasi.

Risiko perbankan investasi dalam surat berharga dan ekuitas adalah penurunan harga. Bila rasio portofolio surat berharga dan ekuitas terhadap modal cukup besar, maka risiko terhadap bank tersebut juga makin besar.