Pertamina Geothermal Energy mampu menorehkan pertumbuhan kinerja keuangan di tahun lalu didorong oleh peningkatan pendapatan hasil penjualan uap dan listrik kepada PT Indonesia Power (terafiliasi).
Mengutip laporan keuangan, Jumat (1/3/2024), subholding PT Pertamina (Persero) ini mencatatkan pendapatan sebesar US$406,28 juta sepanjang tahun 2023, yang juga mengalami pertumbuhan 5,24% dari posisi sebelumnya.
Penjualan ke Indonesia Power tercatat US$67,23 juta yang berasal dari sumur Kamojang. PGEO juga menjual uap dan listrik kepada PLN US$313,22 juta, yang bersumber dari Ulbelu, Kamojang, Lahedong, Karha, dan Lumut Balai. Kontribusi pendapatan lain dari production allowances pihak ketiga sebesar US$19,79 juta.
Laba bruto perseroan pada ujungnya tercatat sebesar US$227,21 juta (setara Rp3,52 triliun), bertumbuh 6,79% dengan raihan kas dan setara kas pada akhir periode tercatat sebesar US$677,71 juta, alami kenaikan 158,37%.
(dov/wep)