Bloomberg Technoz, Jakarta - Lupus pada anak paling banyak ditemukan pada anak perempuan. Untuk usia biasanya cenderung di sekitar 11-12 tahun yaitu pada masa-masa memasuki masa remaja.
Mengapa anak perempuan paling banyak terkena lupus?
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI, DR Dr Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes menjelaskan karena adanya faktor hormonal estrogen yang memiliki banyak peran untuk mencetuskan sakit Lupus.
"Karena beberapa refrensi disebutkan hormon itu akan memperberat faktor peradangan serta mencetuskan peradangan anak-anak yang berpotensi menderita penyakit Lupus,"ungkapnya dalam acara seminar IDI.
Bagaimana mencegah anak terkena Lupus?
Dokter Reni mengatakan Lupus terjadi bila ada faktor potensi genetik, dan juga faktor lingkungan.
"Kita tidak bisa tahu, anak mana yang akan kena lupus, tidak semua anak berpotensi atau adakah keluarga yang menderita lupus akan menderita lupus, tetapi itu memerlukan faktor infeksi, faktor lingkungan untuk terjadinya lupus,"ungkapnya.
Akan tetapi untuk mencegah anak-anak yang berpotensi atau berisiko terkena Lupus adalah menghindari paparan sinaran matahari berlebihan."Sedangkan hal lain kita tidak memprediksi,"jelasnya.
Data penderita Lupus di Indonesia kini disebut meningkat akan tetapi masih dalam perhitungan. Namun, secara global kematian anak akibat Lupus di bawah 10% yaitu 8%. Apakah Lupus bisa memiliki peluang untuk sembuh?
Lupus merupakan penyakit kronis yang tidak bisa sembuh namun dasarnya dapat dikontrol. Pengobatan pasien lupus melibatkan berbagai bidang ilmu seperti reumatologi, nefrologi, kesehatan remaja, psikiatri, psikologi, perawat, pekerja sosial, rehabilitasi medik dari terapi okupasi.
(dec/spt)