"Naga-naganya potential risk tidak terjadi. Kemungkinan Fed Funds Rate turun sekali pada Desember," tuturnya.
Dinamika ini, sambung Perry, membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bergerak turun. Untuk tenor 10 tahun, yield yang sempat mengarah ke 5,3% kini turun ke kisaran 4,51%.
Akibatnya, penguatan nilai tukar dolar AS pun tertahan. Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) kini sudah berada di sekitar 105,4 yang awalnya sempat menyentuh di atas 106.
Perry juga memaparkan perkembangan konflik geopolitik, terutama di Timur Tengah. Kini, perkembangan-perkembangan terakhir menunjukkan dampaknya sudah mulai terbatas.
"Itu menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari yang kita perkiraan pada waktu membuat keputusan dalam RDG. Alhamdulillah, itu juga memperbaiki kondisi stabilitas ekonomi kita," katanya.
(aji)