Ini adalah serangan terbaru dari serentetan serangan terhadap anggota parlemen Jerman dan aktivis partai sebelum pemungutan suara Eropa 9 Juni. Scholz memimpin kecaman setelah seorang anggota Parlemen Eropa dari Partai Sosial Demokrat terluka parah di kota timur Dresden pada Jumat saat memasang poster kampanye.
Seorang sukarelawan Pemilu untuk Partai Hijau juga diserang pada malam yang sama. Polisi sedang menyelidiki empat pria Jerman berusia akhir belasan tahun yang dicurigai terlibat dalam kedua insiden tersebut.
Pada Selasa, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau diserang ketika sedang berkampanye di Dresden dan seorang pria dan seorang wanita telah ditahan, kata polisi.
"Kedua tersangka berada dalam sebuah kelompok di dekat tempat kejadian perkara sebelum serangan terjadi," menurut pernyataan polisi. "Ketika politisi tersebut mulai memasang poster, penghormatan kepada Hitler diteriakkan dari kelompok ini."
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengadakan pembicaraan pada Selasa dengan rekan-rekannya dari 16 negara bagian untuk membahas peningkatan kekerasan dan mengangkat prospek mempertajam hukum Jerman "untuk menghukum tindakan anti-demokrasi dengan lebih keras."
Bundesinnenministerin @NancyFaeser nach der Sondersitzung mit Innenministerinnen und -ministern der Länder: "Der Rechtsstaat muss den Schutz der Menschen, die sich für unser Land politisch engagieren, jetzt weiter verstärken. (1/4) #SonderIMK pic.twitter.com/psmLSLJoSl
— Bundesministerium des Innern und für Heimat (@BMI_Bund) May 7, 2024
"Pihak berwenang harus lebih memperkuat perlindungan terhadap kekuatan-kekuatan demokratis di negara kita mengingat ancaman masif yang kita alami," kata Faeser dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.
"Kita perlu kembali ke budaya politik yang saling menghormati," tambahnya. "Kekerasan menghambat semua perdebatan dan menghancurkan wacana demokrasi."
Robert Habeck, wakil kanselir dan menteri ekonomi, pada Selasa memperingatkan tentang meningkatnya ancaman terhadap kebebasan dan demokrasi dari "musuh-musuh yang ingin memerangi mereka sampai ke akar-akarnya dan mungkin menghapuskannya."
"Semua orang telah menyadari bahwa kekerasan, kekerasan bahasa, pendobrakan batas-batas tertentu dalam ruang politik, tetapi juga akibat media sosial, kini telah menjadi kenyataan," kata Habeck, anggota Partai Hijau, dalam sebuah konferensi di Hamburg. "Kekerasan yang diucapkan diikuti oleh kekerasan nyata di jalanan."
(bbn)