Komentar Somsak menandakan satu lagi ganjalan dalam liberalisasi ganja di Thailand yang digadang-gadang sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan pertanian dan pariwisata kesehatan. Pendahulunya, Cholnan Srikaew, mengatakan kepada Bloomberg awal tahun ini bahwa ia akan berusaha untuk melarang penggunaan ganja untuk rekreasi, mengancam akan membuat gulung tikar ribuan toko dan perkebunan ganja yang bermunculan di seluruh negeri selama dua tahun terakhir.
Sebuah RUU yang berusaha untuk melarang penggunaan rekreasi, aturan perizinan yang lebih ketat tentang penanaman, penjualan, ekspor dan impor ganja telah tertunda saat melalui proses birokrasi karena oposisi dari kelompok-kelompok industri meningkat.
Cholnan gagal mendapatkan persetujuan kabinet pada Maret seperti yang direncanakan, dan sekarang masih belum jelas apakah Somsak akan meneruskan RUU tersebut atau membatalkannya demi kriminalisasi ulang.
Penggunaan ganja secara liberal di Thailand menjadi isu politik yang hangat menjelang Pemilu nasional tahun lalu. Dengan upaya untuk menetapkan peraturan seputar industri ganja yang gagal, kekosongan hukum telah memicu kecanduan narkoba, menurut beberapa politisi.
Perdana Menteri Srettha Thavisin juga telah bersumpah untuk membatasi penggunaan ganja hanya untuk tujuan medis. Partai Pheu Thai pimpinan Srettha mempromosikan kampanye anti-narkoba garis keras menjelang pemilihan umum dan berjanji untuk membasmi narkoba dari masyarakat Thailand. Awal pekan ini, Srettha memberikan tenggat waktu 90 hari bagi penegak hukum dan pemerintah daerah untuk menindak tegas narkoba di 25 provinsi yang dianggap sebagai "zona merah."
Hampir 8.000 apotik dan sejumlah besar perusahaan agro-konsumen telah bermunculan di seluruh Thailand, menjual segala sesuatu mulai dari tunas ganja hingga ekstrak minyak dan permen yang mengandung ganja hingga makanan yang dipanggang. Di bawah undang-undang dekriminalisasi saat ini, ganja produknya tidak boleh mengandung lebih dari 0,2% tetrahidrokanabinol--senyawa psikoaktif yang memberikan sensasi "tinggi"--untuk dianggap legal.
(bbn)