Sejumlah saham-saham sektor properti yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT PP Properti Tbk (PPRO) yang jatuh 9,09%, saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) terkoreksi 6,25% terutama saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) drop 3,77%.
Senada, saham transportasi juga anjlok dan jadi pemberat, PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) drop 6,45%, PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) melemah 4,52%. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) terkontraksi 2,67%.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga tercatat di zona merah, dengan kehilangan 0,94 poin (0,10%) ke posisi 897,08.
Saham-saham LQ45 yang tercatat drop harganya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 4,6%, PT Medco Energi Internasional Tbk (SMGR) drop 2,4%, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melemah 2,2%.
Bank Indonesia (BI) melaporkan Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia, adapun posisi Cadev Indonesia pada April 2024 tercatat US$136,2 miliar, menyusut hingga US$4,2 miliar dibanding posisi pada Maret 2024 yang sebesar US$140,4 miliar. Level ini merupakan penurunan bulanan terdalam dalam kurun nyaris dalam satu tahun, atau sejak Mei 2023.
BI menjelaskan, penurunan posisi Cadev tersebut salah satunya disebabkan oleh kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah, seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Selain itu, dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Posisi Cadangan Devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai Cadev tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," tulis keterangan resmi BI, Rabu (8/5/2024).
Sementara itu, kinerja bursa di Asia siang hari ini juga kompak bergerak melemah. Indeks Nikkei 225 drop 1,40%, indeks Strait Times Singapore terdepresiasi 0,93%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,54%, indeks Shanghai melemah 0,39%, dan indeks Kospi menguat 0,22%.
Pelemahan IHSG dan Bursa Saham Asia ditengarai akibat sentimen pasar global yang kembali bernada negatif sejurus dengan pernyataan bernada agak Hawkish dari Gubernur Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari semalam. Ia mengatakan, The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga di level saat ini untuk jangka waktu lebih lama sampai diyakini inflasi bergerak di jalur yang tepat ke target 2%.
"Skenario yang paling mungkin adalah kita duduk di sini untuk jangka waktu yang lama," katanya pada Selasa di Milken Institute Global Conference, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
(fad)