Bank Indonesia mengerek bunga acuan BI rate pada 24 April ke kisaran 6,25% sebagai upaya memberi sokongan lebih besar pada rupiah yang terhempas turbulensi pasar global. Langkah kenaikan itu tak serta merta mengerek nilai rupiah kembali lagi meninggalkan zona psikologis Rp16.000/US$. Namun, arus masuk modal asing terlihat kembali masuk.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataannya Jumat lalu, keputusan menaikkan BI rate ke 6,25% pada 24 April lalu telah berhasil menarik lagi dana asing masuk. Pada 3 Mei lalu, asing mencatat pembelian SBN terbesar US$236,3 juta, nilai pembelian sehari terbesar sejak November 2023.
Namun, rupiah masih terkapar di atas Rp16.000/US$. BI memprediksi, rupiah baru bergerak menguat di bawah Rp16.000/US$ pada kuartal IV-2024.
(rui)