Adapun, pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi kabar bahwa Shell berencana untuk menjual unit bisnis SPBU yang berada di Malaysia kepada raksasa minyak Saudi Aramco, sebagaimana pertama kali diwartakan oleh Reuters.
Kedua perusahaan tersebut juga dikabarkan telah melakukan pembicaraan, di mana kesepakatan penjualan disebut-sebut mencapai US$1 miliar.
Sekadar catatan, pada pengujung kuartal I-2024, Shell memang santer menjadi pembicaraan ihwal pengumuman bahwa Shell Plc bakal menutup 1.000 SPBU di berbagai negara hingga 2025, sejalan dengan misi transisi energi perseroan.
Kendati demikian, Shell Indonesia memastikan keputusan pusat tersebut tidak memengaruhi bisnis SPBU mereka di Tanah Air.
Susi menjelaskan perusahaan bakal tetap memproduksi dan memasarkan pelumas, melakukan penjualan bahan bakar minyak (BBM) dan produksi bahan bakar rendah karbon (low-carbon fuel).
“Shell tetap aktif menjalankan bisnis hilir minyak dan gas di Indonesia, termasuk memproduksi dan memasarkan pelumas, penjualan bahan bakar minyak [BBM], dan produksi bahan bakar rendah karbon,” ujar Susi kepada Bloomberg Technoz, akhir Maret.
(dov/wdh)