Namun, ia menilai saat keluarnya dana asing dari pasar obligasi dan pasar saham, aliran modal asing justru cenderung meningkat.
“Terindikasi dari kepemilikan non residen pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) di pasar sekunder yang juga cenderung meningkat,” jelasnya.
Ke depan, ia memprediksi cadangan devisa pada akhir tahun berada di kisaran US$140,72 miliar. Dengan mempertimbangkan adanya potensi penurunan suku bunga The Fed pada semester II-2024 yang berpotensi kembali menarik aliran modal asing.
“Masih terdapat potensi penurunan suku bunga Fed pada semester II-2024 sebesar 25-50 basis poin (bps) yang berpotensi mendorong aliran modal asing masuk ke pasar keuangan negara berkembang,” tutup Josua.
Sebagai tambahan, sebelumnya Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memprediksi cadangan devisa RI pada April 2024 berada di kisaran US$135 miliar hingga US$138 miliar.
David menjelaskan penurunan cadangan devisa RI disebabkan beberapa hal, termasuk intervensi yang dilakukan bank sentral dalam rangka stabilisasi rupiah.
Selain itu, ia juga mengatakan pembayaran utang dan pembayaran dividen yang dilakukan juga menjadi faktor turunnya cadangan devisa April 2024.
"Cadev [cadangan devisa] kemungkinan turun di bulan April akibat intervensi dalam rangka stabilisasi rupiah, pembayaran utang, pembayaran dividen," kata David saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (8/5/2024).
(azr/lav)