Bloomberg Technoz, Jakarta - Protes kemarahan meletus di Tel Aviv dan Yerusalem pada Senin malam ketika keluarga para sandera yang ditahan di Gaza dan para aktivis anti-pemerintah yang menyerukan kesepakatan untuk membebaskan para tawanan turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang penolakan pemerintah terhadap tawaran gencatan senjata dari Hamas.

Melansir Times of Israel, Rabu (8/5/2024), pasukan polisi dua kali membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang memblokir lalu lintas di jalan raya Ayalon, Tel Aviv, dengan para demonstran yang memukul-mukul drum, meniup terompet, dan menyalakan api.

"Waktunya telah tiba untuk mengambil kesepakatan. Waktunya telah tiba untuk gencatan senjata," Einav Zangauker, ibu dari sandera Matan Zangauker, berteriak dengan pengeras suara dari atap mobil yang berhenti di jalan raya. "Kami tidak akan membiarkan mereka melewatkan kesempatan malam ini."

Para aktivis juga memblokir Begin Road di luar pintu masuk utama Kementerian Pertahanan. Puluhan orang masih berkumpul di dekatnya setelah tengah malam, memegang foto-foto 128 tawanan yang diculik pada 7 Oktober lalu yang masih berada di Gaza, beberapa di antaranya sudah tidak bernyawa.

Beberapa spanduk merujuk pada Hari Peringatan Holocaust, yang diperingati di Israel pada Minggu malam dan Senin, dengan salah satu spanduk bertuliskan, "Jangan Pernah Lagi?"