3. Seberapa kuat senjata nuklir taktis?
Sementara hulu ledak strategis yang paling kuat saat ini dapat memiliki daya ledak hingga ratusan kiloton, senjata nuklir taktis dapat memiliki daya ledak serendah satu kiloton yang sebagian besar berada dalam sepersepuluh kiloton. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan oleh AS di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 menghasilkan ledakan masing-masing sekitar 15 kiloton dan 20 kiloton.
4. Apa peran serangan nuklir dalam strategi militer Rusia?
Senjata nuklir telah diizinkan dalam doktrin militer Rusia sejak tahun 2000 untuk bisa digunakan pada agresi skala besar dengan senjata konvensional dalam situasi kritis demi keamanan nasional Federasi Rusia. Strategi Rusia yang dikenal sebagai “eskalasi untuk de-eskalasi” melibatkan penggunaan senjata nuklir taktis di medan perang untuk membalikkan hasil pertempuran konvensional dimana terdapat resiko pasukan Rusia akan kalah.
Menurut John Hyten, pejabat tinggi senjata nuklir militer Amerika Serikat (AS), strategi perang Rusia adalah meningkatkan kemenangan. Untuk meredakan kekhawatiran tentang Ukraina, para diplomat Rusia telah mengatakan senjata nuklir hanya akan digunakan jika keberadaan negara itu terancam.
5. Apa yang tersimpan dalam gudang senjata Rusia?
Departemen Pertahanan AS melaporkan pada 2018 bahwa Rusia telah meningkatkan kemampuan pengirimannya dan memiliki keunggulan yang signifikan atas AS dan sekutunya. Pada 2022, Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan bahwa Rusia memiliki 4.477 hulu ledak nuklir, dan 1.525 di antaranya tergolong taktis.
6. Seperti apa dampak dari serangan nuklir taktis?
Penulis "The Nuclear Taboo: The United States and the Non-Use of Nuclear Weapons Since 1945," Nina Tannenwald, berpendapat bahwa senjata nuklir kecil sekalipun dapat memiliki efek destruktif yang jauh melampaui bahan peledak konvensional. Artikelnya di Scientific American pada bulan Maret menyatakan bahwa senjata itu dapat mengulang kengerian yang dulu terjadi di Hiroshima, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil. Jika diledakkan pada ketinggian yang tepat, hulu ledak nuklir kecil bisa menghapus kekuatan lawan di bawah tanpa meninggalkan kerusakan radiasi jangka panjang.
7. Bagaimana tanggapan dunia?
Mengingat Ukraina bukan termasuk anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan Putin bersikeras agar mereka tidak diizinkan untuk bergabung, AS dan sekutunya tidak memiliki kewajiban untuk membelanya. Namun, serangan nuklir memberikan tekanan yang signifikan pada Barat, dan bisa membuatnya mengembangkan senjata taktisnya sendiri.
“Menurut saya tidak mungkin menggunakan senjata nuklir taktis tanpa menyebabkan kiamat Armageddon,” Presiden AS Joe Biden memperingatkan. AS diperkirakan memiliki sekitar 150 bom gravitasi nuklir B-61 yang dijatuhkan dari pesawat, dengan hasil ledakan bervariasi mulai dari 0,3 kiloton.
Senjata itu ditempatkan di lima negara NATO yakni Belgia, Jerman, Belanda, Italia, dan Turki. Dua anggota NATO lainnya, Inggris dan Prancis, diketahui memiliki senjata nuklirnya sendiri. Polandia baru-baru ini menyatakan minatnya untuk "berbagi" senjata nuklir AS, termasuk menawarkan jet pengawal atau pengintai untuk misi nuklir hingga menjadi rumah untuk senjata.
(bbn)