Upacara pelantikan berlangsung sehari setelah Putin memerintahkan militer untuk melakukan latihan tempur menggunakan senjata nuklir taktis sebagai respons terhadap apa yang disebut Rusia sebagai pernyataan "provokatif" oleh para pemimpin Barat.
Juru bicaranya, Dmitry Peskov, menyalahkan "lonjakan ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya" pada komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang mengirim pasukan ke Ukraina dan pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bahwa senjata Inggris dapat digunakan oleh Kyiv untuk menyerang Rusia.
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara atau (North Atlantic Treaty Organization/NATO) mengecam retorika nuklir Rusia yang "berbahaya dan tidak bertanggung jawab".
Putin telah memerintah Rusia sejak 2000, mempertahankan kekuasaan sebagai perdana menteri ketika ia mengangkat Dmitry Medvedev sebagai presiden dari 2008-2012 untuk mematuhi batasan masa jabatan. Dia menghilangkan hambatan tersebut pada 2020 dengan mengubah konstitusi untuk memberinya hingga dua masa jabatan lagi. Hal ini memungkinkan dia untuk tetap menjadi presiden hingga 2036, saat dia berusia 83 tahun.
Dengan perang memasuki tahun ketiga, pasukan Rusia terus memanfaatkan keunggulan mereka di Ukraina timur sementara pasukan Kyiv yang terdesak menunggu kedatangan bantuan militer AS baru setelah Kongres meloloskan paket dukungan sebesar US$61 miliar bulan lalu. Rusia menduduki hampir 20% wilayah Ukraina dan berusaha maju ke garis depan melawan tentara Ukraina yang bergulat dengan cadangan personel dan amunisi yang menipis.
Ekonomi Rusia sedang beradaptasi dengan sanksi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan sebagai tanggapan atas perang, ketika pemerintah mengalihkan fokus dari Eropa menuju China, India, dan negara-negara yang disebut sebagai Global South.
Putin berencana mengunjungi China minggu depan dalam kunjungan luar negeri pertamanya pada masa jabatan barunya, menegaskan pentingnya hubungannya dengan presiden negara itu, Xi Jinping. China telah membantu Rusia menghadapi dampak sanksi oleh AS dan sekutu-sekutunya dari G-7 serta memberikan dukungan diplomatik bagi Putin sebagai bagian dari persahabatan "tanpa batas" bahkan ketika Beijing menyatakan bahwa mereka memiliki sikap netral terhadap perang.
Presiden Rusia, yang telah mendesak negara-negara untuk berdagang dalam mata uang nasional dan menggantikan dolar, akan menjadi tuan rumah KTT negara-negara kelompok BRICS pada Oktober. Organisasi yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan ini berkembang pada Januari untuk menerima negara-negara anggota baru termasuk Uni Emirat Arab dan Mesir. Sementara Arab Saudi masih mempertimbangkan undangan untuk bergabung.
(bbn)