April, Cadangan Devisa RI Kemungkinan Anjlok Hingga US$3,4 miliar
Tim Riset Bloomberg Technoz
07 May 2024 16:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan mengumumkan posisi cadangan devisa April esok Rabu (8/5/2024). Melihat tekanan yang dihadapi oleh rupiah selama April hingga tergerus 2,55% menjebol level terlemah 4 tahun terakhir di Rp16.260/US$, nilai cadangan devisa Indonesia berpotensi terkuras jauh lebih besar ketimbang bulan sebelumnya yang sudah turun hingga US$3,6 miliar.
Bank Indonesia melakukan intervensi besar-besaran ketika rupiah ambrol menjebol Rp16.200/US$ di kala pasar mulai dibuka setelah libur Lebaran lalu. Intervensi dilakukan di pasar spot maupun pasar forward domestik (DNDF) juga pasar surat berharga negara (SBN). Intervensi di pasar spot lebih menguras banyak dana ketimbang di pasar forward domestik.
Kontrak NDF, sesuai namanya nondeliverable sehingga baru setelmen nanti sesuai jangka waktunya. Ketika guncangan rupiah memuncak, kontrak NDF 1 bulan pernah menyentuh Rp16.332/US$. Sementara kontrak 6 bulan dan 12 bulan bertengger di Rp16.424/US$ dan Rp16.533/US$ pada 16 April itu.
Respons BI mengerek bunga acuan ke 6,25% pada 24 April, tidak serta merta membawa kembali rupiah ke bawah Rp16.000/US$. Sampai hari ini, rupiah masih melemah, ditutup Rp16.046/US$, turun 0,13% dibanding kemarin.
Perhitungan Bahana Sekuritas, selama periode turbulensi yang menimpa rupiah, BI mengguyur pasar sedikitnya sebesar US$250 juta per hari atau US$5 miliar dalam sebulan bila laju intervensi bertahan sebesar itu setiap hari. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan nilai intervensi BI di pasar valas pada 2023 ketika rupiah tertekan, yang mencapai US$1,8 miliar dalam sebulan pada April-Oktober tahun lalu.