Logo Bloomberg Technoz

“Pada Rabu (1/5/2024) perdagangan ETF Bitcoin Spot AS mencatat rekor Outflow sebesar US$563,77 juta. Meskipun terdapat Inflow sebesar US$378,3 juta pada Jumat (3/5/2024). Dengan demikian, Net Outflow perdagangan ETF minggu lalu mencapai US$433 juta,” mengutip riset yang diterbitkan, Selasa (7/5/2024).

Sementara, pada 1 Mei tersebut juga menjadi hari pertama ketika tercatat Outflow pada iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock. Sebelumnya, IBIT mencatat Net Inflow dana selama 70 hari berturut-turut.

Pergerakan Harga Bitcoin pada Selasa 7 Mei (CoinMarketcap)

Di sisi lain, pada Jumat (3/5/2024) kemarin, ETF Bitcoin Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mencatat Inflow sejumlah US$63 juta untuk pertama kalinya setelah mencatat Outflow jumbonya sebesar US$17,64 miliar sejak 11 ETF Bitcoin Spot diluncurkan pada 11 Januari 2024 kala itu. 

“Selain (Mulai) adanya Inflow ETF Bitcoin Spot, Bitcoin memulai kembali menanjak ke atas US$60.000 (Rp962 juta) pada Jumat (3/4/2024) setelah laporan pekerjaan AS pada bulan April lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat segera mulai memangkas suku bunga,” kata Panji.

Saat tulisan ini dibuat, Bitcoin tengah parkir pada level US$64.215 dengan melaju di zona hijau dalam sepekan, menguat 2,74% dalam 7 hari perdagangan. Kapitalisasi pasar Bitcoin juga kembali menanjak ke kisaran US$1,26 triliun.

Secara teknikal, Panji menganalisis, Bitcoin sedang menguji area dynamic support MA-20 dan resistance trendline. Jika berhasil bertahan di atas US$62,800 maka berpotensi untuk menguat ke dynamic resistance MA-50 di sekitar US$65.800.

Adapun jika mengalami rejection di resistance, dan anjlok hingga di bawah resistance trendline maka potensi turun ke dynamic support MA-100 di sekitar US$60.800.

Sentimen Aset Kripto Pekan ini

Laporan data ketenagakerjaan Amerika Serikat Non-Farm Payrolls (NFP) pada Jumat menunjukkan hanya ada kenaikan 175.000 pekerjaan di April, di mana angka tersebut di bawah ekspektasi pasar sebesar 238.000.

Menyusul pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan dan kenaikan upah yang moderat pada bulan April, dengan itu pelaku pasar dan investor aset kripto memperkirakan penurunan suku bunga akan terjadi sebelum tutup tahun.

“Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar berekspektasi The Fed memangkas suku bunganya sebesar 0,25% atau 25 basis poin pada September 2024 dan dilanjutkan pada Desember 2024 dengan penurunan yang sama,” jelas Panji.

Sentimen pekan ini juga datang dari dengar pendapat dari beberapa pejabat Federal Reserve setelah laporan ketenagakerjaan pada Jumat menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja melambat pada bulan lalu, mengurangi kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi hingga sisa tahun ini.

Presiden The Fed New York John Williams, dan Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin akan berbicara, diikuti oleh Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari. Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee, dan juga Gubernur The Fed Michelle Bowman akan hadir di minggu ini.

Data Indeks Kepercayaan Konsumen pada Jumat mendatang juga akan memberikan beberapa wawasan baru mengenai ekspektasi inflasi dan prospek ekonomi global kedepannya. Laporan mingguan Initial Jobless Claim yang akan dirilis pada Kamis (9/5/2024) juga akan jadi sentimen potensial.

(fad/wep)

No more pages