Arab Saudi telah menunda beberapa proyek yang menjadi bagian dari rencana transformasi ekonomi pasca 2030 dan mengurangi ambisi terhadap Neom. Perekonomiannya telah terkontraksi selama tiga kuartal berturut-turut, sementara anggarannya mengalami defisit selama enam kuartal berturut-turut.
Pembayaran dividen besar-besaran Aramco terjadi meskipun Arab Saudi telah menghidupkan kembali rencana untuk penawaran lanjutan saham perusahaan (follow-on offering) yang akan membantu mengumpulkan miliaran dolar. Namun, investor global, beberapa di antaranya menolak ekspektasi valuasi Saudi dan imbal hasil yang rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis saat IPO perusahaan pada 2019, akan terus mengamati ekonomi Saudi dan tingkat produksi minyak negara tersebut.
Arab Saudi telah memimpin upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dalam membatasi produksi minyak mentah untuk mencegah surplus pasokan dan menjaga harga minyak. Kelompok ini akan bertemu pada 1 Juni untuk mempertimbangkan apakah akan memperpanjang pembatasan produksi saat ini hingga paruh kedua tahun ini.
Sebagian besar pedagang dan analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan OPEC akan memperpanjang pembatasan, mungkin hingga akhir 2024.
(bbn)