Selain itu, BUKA juga sukses mencetak kenaikan angka pendapatan dari sisi Marketplace, sebesar 53% menjadi senilai Rp 1,51 triliun. Pendapatan dari Mitra juga meningkat 157% menjadi Rp 1,96 triliun. Sementara itu, pendapatan dari Buka Pengadaan naik 16% menjadi Rp 133 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg, BUKA sukses catatkan Total Processing Value (TPV) senilai total Rp 153,74 triliun, raihan positif ini meningkat 25% secara tahunan. Sebagai gambaran, TPV merupakan pencatatan total transaksi yang benar-benar sudah terjadi.
Raihan positif sepanjang 2022 juga dicatatkan pada efisiensi beban penjualan dan pemasaran dengan penurunan 37%. Di mana secara keseluruhan beban penjualan dan pemasaran BUKA hanya sebesar Rp 1,02 triliun. Terdiri dari efisiensi pada pos mitra, subsidi fitur, saluran pembayaran, voucher, iklan secara online dan offline, dan beban lain-lain.
Dengan demikian, laba sebelum pajak pajak penghasilan Bukalapak tercatat sebesar Rp 2,27 triliun. Sedangkan, Earning per Share (EPS) Bukalapak tercatat di level Rp 19,03. Pada kinerja 2021 BUKA masih mencatatkan angka negatif untuk kedua pos ini, dengan masing-masing sebesar -Rp 1,5 triliun dan -Rp 16,23/saham.
Sepanjang 2022, BUKA memiliki total aset sebesar Rp 27,4 triliun. Kemudian pada pos kas dan setara kas tercatat Rp 16,25 triliun. Adapun di antara kas tersebut, BUKA juga menempatkannya pada pos deposito berjangka pihak ketiga pada PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) sebesar Rp 1,35 triliun. Serta pada PT Bank Mega Tbk (MEGA) sebesar Rp 570 miliar.
Ekuitas BUKA tercatat naik 12% menjadi Rp 26,49 triliun. Berbeda halnya dengan total liabilitas yang turun 70% menjadi hanya Rp 907 miliar, adapun hal ini dikarenakan BUKA telah melakukan pelunasan atas pinjaman bank jangka pendek pada 2022 sebesar Rp 2 triliun.
Harga saham BUKA pada perdagangan Selasa (28/3/2023) berada pada level Rp 268/saham, melesat 14% dibandingkan posisi sebelumnya. Tercatat jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 339,8 juta saham, senilai Rp 87 miliar. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 27 triliun.
(fad)