Juru bicara Departemen Luar Negeri mengkonfirmasi penahanan seorang warga negara Amerika, mengulangi peringatan departemen terhadap perjalanan ke Rusia dan mendesak warga negara AS mana pun yang berada di Rusia untuk segera pergi.
Juru bicara tersebut menolak membahas secara spesifik kasus tentara tersebut, dengan alasan privasi dan pertimbangan lainnya.
Penahanan tersebut, yang sejauh ini belum dikategorikan oleh otoritas AS sebagai ilegal atau tidak sah, menambah jumlah orang Amerika yang ditahan di Rusia. Pemerintah Biden mengklasifikasikan pengusaha Paul Whelan dan jurnalis Evan Gershkovich, yang ditahan di Rusia sejak Desember 2018 dan Maret 2023, masing-masing, sebagai tahanan yang tidak sah. Keduanya telah didakwa, dan Whelan dihukum, dengan tuduhan spionase yang mereka dan pemerintah AS bantah sebagai hal yang tidak benar.
Warga Amerika lainnya yang ditahan di Rusia termasuk Marc Fogel, mantan diplomat dan guru AS yang dihukum atas tuduhan narkoba, dan jurnalis Radio Free Europe/Radio Liberty, Alsu Kurmasheva, yang dituduh gagal mendaftar sebagai agen asing. Ksenia Karelina, warga negara ganda AS-Rusia, telah ditahan atas tuduhan pengkhianatan, yang dilaporkan terkait dengan donasi amal untuk membantu Ukraina.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby sebelumnya mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa pemerintah AS mengetahui penahanan tentara tersebut. Angkatan Darat tidak menanggapi pertanyaan tentang sifat perjalanan tentara tersebut ke Rusia atau unit tempat dia ditugaskan.
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang sifat tuduhan, keberadaan atau kondisi tentara tersebut.
Peristiwa ini mengingatkan pada kasus Prajurit Angkatan Darat AS Travis King, yang bertugas di Korea Selatan ketika dia menyeberang ke Korea Utara pada Juli 2023, memicu upaya panjang pemerintah AS untuk mengamankan pembebasannya. Dia dikembalikan ke tahanan AS pada September, setelah dipindahkan ke China.
(bbn)