Logo Bloomberg Technoz

"Kami pantau berita dan kira-kira kami merekomendasikan seperti itu. Namun, kalau misalnya itu strategi bisnisnya, terus bagaimana? Kami juga tidak bisa apa-apa. Kalau kami kan cuma sebagai regulator," jelasnya. 

Konsumen membawa kantor belanja sepatu Bata di Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian

Hak Pekerja

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Indah Anggoro Putri menjelaskan pada prinsipnya pemerintah meminta agar pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari penutupan pabrik Sepatu Bata tersebut harus tetap dipenuhi hak-haknya sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

"Prinsipnya dari Kemenaker, kalau memang bisnis atau usaha sudah tidak bisa dipertahankan alias bangkrut maka semua hak pekerja harus diberikan sesuai peraturan. Semua itu [PHK] harus disepakati," jelas Indah, Senin (6/5/2024).

Sebagai informasi, manajemen PT Sepatu Bata mengumumkan keputusan penutupan pabrik di Purwakarta dalam keterbukaan informasinya akhir April. 

"Keputusan untuk menghentikan aktivitas Pabrik PT Sepatu Bata Tbk yang berada di Purwakarta," papar Sekretaris Perusahaan Bata Hatta Tutuko dalam pemberitahuan dari manajemen.

Lebih lanjut manajemen menjelaskan diberhentikannya operasional pabrik sepatu Bata di Purwakarta yang dilakukan sejak 30 April 2024, merupakan bagian dari upaya perseroan selama 4 tahun terakhir untuk bertahan di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi serta perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.

"[Tidak hanya itu], kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," ujar Hatta.

"Dengan adanya keputusan ini, maka perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta."

Sejarah Bata. (Dok.thebatacompany.com)

Bata sendiri hadir di Indonesia sejak 1931, sebelum proklamasi kemerdekaan. Walhasil, banyak yang mengira Bata adalah merek sepatu asli buatan Indonesia. Merek Bata, padahal, berasal dari Ceska. 

Masuknya bata ke Indonesia berawal dari kerja sama dengan NV Netherlandch-Indisch yang saat itu sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Setelah 6 tahun berselang, Thomas Bata (salah satu pendiri Sepatu Bata) membangun pabrik di kawasan Kalibata, Jakarta. Produksi di pabrik yang dibangun di tengah perkebunan karet ini dimulai pada 1940.

(prc/wdh)

No more pages