Tak hanya itu, pelanggan dapat melakukan pembaruan komponen software ini secara gratis di dealer resmi Hyundai, bahkan pelanggan juga berhak menerima pemeriksaan menyeluruh tanpa dikenakan biaya.
Di sisi lain, kata Fransiscus HMID juga telah menyampaikan informasi tersebut kepada pelanggan melalui berbagai saluran komunikasi, di antaranya melalui surat resmi, media massa hingga situs jejaring resmi Hyundai.
Sebagai catatan, pelanggan juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut yang tersedia 24 jam dengan menghubungi Hyundai Call Center di 0-800-1-878-878.
"Sebagai informasi pembaruan software untuk kendaraan listrik dirilis oleh Hyundai Global ditujukan khusus pada negara dengan Vehicle Identification Number [VIN] tertentu berdasarkan kebutuhan dan improvement untuk pengalaman berkendara yang worry-free," tutur Fransiscus.
Tarik di Korsel
Sebelum melakukan penarikan dari pasaran di Indonesia, Hyundai melakukan recall Ioniq di pasar Korea Selatan pada pertengahan Maret tahun ini.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan saat itu mengumumkan recall terhadap 170.000 unit mobil listrik milik Hyundai dan KIA dari pasaran. Jenis kendaraan yang terdampak mencakup seri Ioniq, Genesis, dan Kia EV6, yang juga dipasarkan di Indonesia.
Otoritas Korsel mengumumkan sebanyak total 232.000 unit mobil dari Hyundai Motor, Kia, Stellantis Korea, dan Tesla Korea ditarik kembali karena cacat produksi.
Sebanyak 169.932 unit Hyundai Motor dan Kia terbukti mengalami kesalahan perangkat lunak pada kontrol pengisian daya terintegrasi (ICCU), termasuk pada seri Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, Genesis GV60, GV70, dan GV80 EV serta Kia EV6.
Gangguan tersebut ditengarai dapat menghambat pengisian daya baterai berteganggan rendah dan bisa mengakibatkan berhenti mendadak saat mengemudi. Selain itu, sebanyak 61.131 unit Hyundai Avante juga akan ditarik kembali karena masalah ketahanan lampu depan.
Sementara itu, sejumlah 527 unit Jeep Cherokee Stellantis ditemukan memiliki lampu indikator yang dipasang lebih tinggi dari standar, sedangkan 148 unit Jeep Wrangler plug-in hybrid ditemukan memiliki cacat pada pembuatan baterai tegangan tinggi.
Selain itu, 136 unit Tesla Model 3 mengalami masalah dengan suara peringatan pejalan kaki yang tidak aktif saat mengemudi di kecepatan rendah atau mundur. Adapun, tindakan ini diambil untuk memastikan keamanan pengguna jalan dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi akibat kecacatan tersebut.
(prc/wdh)