Sebagai tambahan, Habiburokhman pun mengungkit Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-habsy yang berdoa agar Prabowo bisa menjadi presiden. Dia menilai doa-doa tentu tak melulu dikabulkan dalam waktu dekat atau singkat.
"Doa bisa jadi dijabah beberapa tahun kemudian," ujar dia. "PKS tentu salah satu elemen penting di bangsa ini yang salah satu dari 9 partai, yang memang harus kita rangkul."
Akhir April lalu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfuz Sidik sempat melontarkan penolakan terhadap potensi bergabungnya PKS pada koalisi Prabowo-Gibran. Dia beralasan PKS adalah partai politik yang menolak proyek IKN dan menyebut Gibran sebagai anak haram konstitusi.
Pada Pemilu 2024, PKS memang bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKB yang menolak hampir semua program populer Jokowi. Akan tetapi, Gelora hanya diam ketika Prabowo menunjukkan tanda mengajak gabung PKB dan Nasdem ke koalisi tersebut.
Partai Gelora sendiri didirikan dan berisi sejumlah tokoh politik yang sebelumnya bergabung dengan PKS. Sejumlah polemik internal membuat beberapa pentolan partai berwarna jingga tersebut untuk hengkang.
Sebagian dari mereka kemudian membentuk partai politik baru menjelang Pemilu 2024 yaitu Partai Gelora. Mereka adalah mantan Presiden PKS, Anies Matta; serta mantan politikus PKS seperti Fahri Hamzah, Ahmad Rilyadi, dan Triwisaksana.
(red/frg)