Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia memproyeksikan penyaluran kredit akan terus meningkat pada 2023 dan pertumbuhannya berada di kisaran 10% hingga 12%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini sejalan dengan posisi likuiditas perbankan yang masih terjaga. Adapun pertumbuhan kredit tahun lalu relatif tinggi yakni 11,35% jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit 2021, dengan pertumbuhan kredit yang merata pada seluruh sektor ekonomi terutama kredit investasi dan kredit modal kerja.

"Pada Desember 2022, alat likuid terhadap dana pihak ketiga [DPK] tercatat lebih tinggi mencapai 31,2% dan meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42%. Sehingga [mampu] mendukung keersediaan dana bagi perbankan untuk menyalurkan kredit pembiayaan bagi dunia usaha," jelas Perry saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Kamis (19/1/2023).

BI juga mencatat risiko kredit tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) pada November 2022 yang tercatat 2,65% (bruto) dan 0,75% (netto). 

Ia menambahkan, penyaluran kredit perbankan syariah tercatat tumbuh sebesar 20,1% (yoy). Di sampin itu pertumbuhan kredit untuk segmen UMKM meningkat signifikan sementara segmen KUR tumbuh 29,66%.