Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg, Banyak warga sipil yang memilih untuk tetap tinggal di Rafah jika mereka tidak yakin dengan kondisi di mana mereka diperintahkan untuk pergi. Tentara Israel telah memberi ultimatum kepada warga sipil di sana meninggalkan beberapa wilayah. Warga yang tinggal di Rafah timur diminta pergi ke utara.

Sebagian besar Jalur Gaza, termasuk Khan Younis–berjarak beberapa mil dari Rafah—sebelumnya telah hancur akibat serangan udara Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

IDF mengatakan bahwa mereka tengah mengkoordinasikan perluasan rumah sakit lapangan di “area kemanusiaan” dan akan memastikan bahwa ada tenda, makanan, air dan obat-obatan yang tersedia.

Israel mengatakan bahwa Rafah adalah benteng terakhir Hamas, dengan sekitar 5.000 hingga 8.000 pasukan dan pemimpin seniornya ada di sana, juga banyak sandera Israel.

Tak lama setelah pengumuman IDF, warga di Rafah menerima telepon dengan pesan yang telah direkam sebelumnya dan meminta mereka untuk mengungsi ke daerah yang telah ditentukan.

“Sebagian besar tetangga saya dan banyak orang di lingkungan saya menerima telepon ini,” kata Kareem Jouda, yang berlindung di Rafah timur, kepada Bloomberg. “Kami belum tahu apa yang harus kami lakukan.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbulan-bulan mengatakan bahwa warga di Rafah akan dipindahkan sebelum ada serangan. Ada sekitar 1,4 juta orang di kota itu, yang sebagian besar mengungsi dari sana pasca pecahnya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.

Peta wilayah Rafah di Jalur Gaza, lokasi incaran penyerangan tentara Israel. (Dok: Bloomberg)

Belum diketahui pasti  berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi sebagian besar warga sipil untuk pergi, namuan pejabat Israel secara pribadi mengakui bahwa hal itu bisa memakan waktu berminggu-minggu.

Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) telah menyatakan keraguan bahwa hal itu dapat dilakukan dengan aman.

Sebagian besar negara Arab dan banyak negara Eropa mengatakan bahwa Israel seharusnya tidak menyerang Rafah, karena khawatir hal itu akan menyebabkan jatuhnya banyak korban.

Tank Israel(Dok: Bloomberg)

Untuk diketahui, tentara Israel segera mewujudkan rencana serangan di kota Rafah, Gaza dan meminta. Juru Bicara Israel menyatakan bahwa tentaranya, “akan bertindak dengan kekuatan ekstrim terhadap kelompok di wilayah tempat tinggal Anda,” kata seorang juru bicara pada Senin pagi.

Ia bilang sisi utara Gaza menjadi wilayah “kemanusiaan yang diperluas”, tepatnya di dekat Khan Younis. Rencana serangan usai kebuntuan negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Kairo pada akhir pekan lalu.

Kelompok yang berseteru dengan Israel berpandangan bahwa gencatan senjata harus bersifat permanen.

(bbn)

No more pages