“Optimis kami melihat bagaimana sektor usaha, beberapa indikator kita lihat dari Purchasing Manager Index (PMI) masih terus ekspansif, kepercayaan konsumen masih positif, paparnya.
Dengan begitu, ia melihat momentum tersebut perlu dipertahankan. Prediksi ini tecermin dari berlanjutnya insentif fiskal berupa pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan.
Ia menyebut bahwa penerapan PPN DTP untuk sektor perumahan memberikan hasil baik pada tahun lalu, dengan begitu pihaknya akan melanjutkannya pada 2024.
Selain itu, Febrio juga berkata bahwa pihaknya akan mendorong pertumbuhan sektor-sektor usaha baru, khususnya sektor hijau.
“Kami lihat electric vehicle (ev), insentif yang diberikan sudah mulai digunakan masyarakat, kami akan pantau penggunaannya,” sebutnya.
Pertumbuhan Ekonomi Sepanjang 2024
Tak sampai sana, Febrio mengatakan pelaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada akhir tahun bisa menjadi momentum mengerakkan ekonomi Indonesia. Momentum tersebut berdampak baik bagi konsumsi masyarakat daerah.
“Pilkada di akhir tahun justru menjadi suatu momentum lagi di akhir tahun, biasanya melibatkan banyak sekali aktivitas masyarakat, bagus untuk konsumsi di masyarakat level bawah dan daerah,” tutur Febrio.
Ditemui secara terpisah, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menambahkan beberapa pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Kemudian, berdasarkan potensi yang dimiliki maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai akumulatif 5,2%.
Meski begitu, pihaknya mengakui terdapat beberapa tantangan untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan baru. Seperti, meningkatkan produktivitas UMKM, keberlanjutan hilirisasi, ekonomi digital, hingga ekonomi hijau.
Lebih lanjut, ia berpandangan bahwa Indonesia harus dapat menghasilkan berbagai produk asli dalam negeri, sehingga pada akhirnya belanja yang dilakukan pemerintah dapat bersumber dari produk-produk asli Indonesia.
“Makanya salah satu pesan kami, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengutamakan produk dalam negeri yang berasal dari UMKM, itu sumber pertumbuhan ekonomi yang besar pada tahun ini,” pungkas dia.
(azr/lav)