Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,11% pada kuartal I 2024 dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar, yakni mencapai 0,86% dari total pertumbuhan ekonomi. 

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyastuti menjelaskan sumber pertumbuhan industri pengolahan pada kuartal pertama tahun ini lebih besar dari kinerja kuartal IV 2023, tapi lebih kecil dari kinerja kuartal I 2023.

Berdasarkan data BPS, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) antara lain industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, perdagangan, dan pertanian. 

"Kelima lapangan usaha mencakup 63,61% dari total PDB," kata Amalia dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024, Senin (6/5/2024).

Secara rinci dipaparkan, sektor konstruksi berkontribusi 0,73%, sektor pertambangan menciptakan sumber pertumbuhan 0,68%, dan sektor perdagangan memberi sumber pertumbuhan 0,6%.

"Seluruh sektor usaha tumbuh positif kecuali sektor pertanian," sebut Amalia.

Lapangan usaha pertanian terkontraksi 3,54% pada kuartal pertama tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan produksi komoditas pertanian pada kuartal I 2024, khususnya tanaman pangan karena fenomena el nino yang berpengaruh pada paruh kedua 2023.

Sektor lain yang turut menyumbang kenaikan PDB yakni sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor restoran dan hotel. Hal ini tercermin dari tingkat hunian kamar hotel serta makanan-minuman selama Ramadan.

"Industri makanan dan minuman juga tumbuh, didukung oleh peningkatan permintaan domestik untuk produk makanan dan minuman selama momen Ramadan dan persiapan menjelang Idulfitri," ujar Amalia.

Dari sisi kinerja, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah administrasi pemerintahan, didorong oleh peningkatan belanja pegawai yakni tunjangan hari raya (THR) dan kenaikan, gaji. Kemudian, sektor jasa kesehatan, didukung oleh peningkatan belanja pegawai institusi kesehatan pemerintah.

Terakhir, sektor jasa perusahaan, yang didorong oleh peningkatan pendapatan penyelenggaraan acara dan berbagai aktivitas jasa perusahaan lainnya seiring perhelatan pemilu 2024.

(ibn/lav)

No more pages