Logo Bloomberg Technoz

Karena masih bergantungnya pada penjualan perangkat iPhone, para investor mengamati perusahaan Taiwan ini untuk mencari petunjuk tentang masa depannya. Hon Hai mencatat penurunan pendapatan kuartal pertama sebesar hampir 10%, sebagian karena perangkat Apple berkinerja buruk. Hon Hai akan melaporkan pendapatan kuartalan penuh minggu depan. 

“Di antara lini produk, segmen komputasi tumbuh paling tinggi dari bulan ke bulan, terutama karena peluncuran MacBook Air baru dari Apple,” tulis analis Citigroup dalam sebuah catatan riset. “Permintaan iPhone juga lebih kuat menjelang liburan peringatan Hari Buruh di China.”

Kuartal kedua tetap merupakan musim yang sepi secara tradisional, dan produk-produk utama memasuki masa transisi antara yang lama dan yang baru, kata Hon Hai dalam pernyataannya.

Visibilitas untuk kuartal kedua kira-kira sejalan dengan ekspektasi pasar saat ini, dengan operasi untuk periode tersebut diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan kuartal-ke-kuartal dan tahun-ke-tahun, kata perusahaan itu.

Apple pada hari Kamis mengejutkan para investor dengan pendapatan kuartalan yang cukup baik dari China, menentang sejumlah sentimen data negatif pada penjualan iPhone. 

Perbedaan tersebut dapat berasal dari perbedaan cara analisis independen memperhitungkan bisnis ini, atau harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi dari yang diantisipasi.

Para investor mengamati kinerja Apple di China karena peran negara ini sebagai pasar yang sangat besar dan basis produksi iPhone global.

Pada periode terkini, Apple memperkirakan penjualan akan naik dengan persentase dalam satu digit rendah. Apple sebut jika bisnis iPad dan layanannya akan tumbuh dua digit, meskipun mereka menolak untuk memberikan perkiraan untuk iPhone.

Hon Hai merilis pendapatan bulanan bulanan dengan kenaikan 19%. Ini adalah rekor tertinggi perusahaan pasca membukukan pertumbuhan penjualan bulanan terkuatnya sejak awal 2023.

Hon Hai menghasilkan total pendapatan terbaru di kisran NT$510,9 miliar, lebih baik NT$439,2 miliar pada April 2023, dan dinyatakan perusahaan yang juga dikenal dengan Foxconn, sebagai sebuah pencapaian rekor.

Sahamnya naik sebanyak 6,7% pada hari Senin, kenaikan terbesar dalam satu hari dalam waktu sekitar dua minggu—berpotensi meningkatkan ekspektasi untuk penjualan iPhone dan pengembangan pusat data terkait kecerdasan buatan (AI).

Ho Hai juga turut melakukan diversifikasi usaha dengan titik fokus lebih besar pada pembangunan rak pusat data server atau perangkat lain terkait AI, selain memproduksi sebagian besar iPhone dunia.

(red/wep)

No more pages