Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Luhut juga mengatakan pemerintah bakal menyerap produksi rumput laut dalam negeri.

Sekadar catatan, lebih dari 70% luas Indonesia adalah laut dengan 12 juta hektare (ha) dialokasikan untuk budi daya. Namun, dengan segala keunggulan yang dimiliki, produksi rumput laut Indonesia masih belum optimal.

Luhut sebelumnya menjelaskan saat ini budi daya rumput laut baru mencapai 102.000 ha atau 0,8%. Lebih dari 60% ekspor rumput laut masih dalam bentuk mentah atau rumput laut kering, dengan proses pengolahan yang terbatas.

Melalui budi daya skala besar seluas 100 ha dengan mekanisasi dan teknologi, banyak manfaat ekonomi yang dapat diraih yakni investasi sebesar US$2 juta—US$2,5 juta, penciptaan tenaga kerja langsung sebanyak 100—150 orang, produksi rumput laut basah 10.000—15.000 ton per tahun, dan setara produksi biostimulant yang dapat mencakup 1—2 juta lahan pertanian.

“Bukan hanya nelayan Lombok saja yang akan mendapat manfaat tetapi nelayan di mana saja akan dapat manfaatnya. Saya sampaikan ini sudah sekitar 100 ha sudah jalan bukan hanya coba-coba saja. Kami ingin teknologi ini berkembang karena akan menciptakan lapangan kerja untuk 1 juta [orang] dan mengurangi kemiskinan dan memberikan dampak pada masyarakat pesisir untuk lebih berkembang,” ujar Luhut sebelumnya, melalui siaran pers yang dilansir Februari.

-- Dengan asistensi Azura Yumna

(dov/wdh)

No more pages