2. Kerugian Keuangan yang Membengkak
PT Sepatu Bata Tbk menghadapi masalah keuangan dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak pandemi COVID-19. Laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan mencatatkan kerugian yang signifikan, dengan total mencapai Rp 188,41 miliar pada tahun 2023. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 75,83% dari tahun sebelumnya. Penjualan juga mengalami penurunan sebesar 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar, sementara aset perusahaan mengalami penurunan sebesar 19,10%.
3. Identitas Bata sebagai Perusahaan Asing
Meskipun Bata dikenal luas di Indonesia dan sering dianggap sebagai perusahaan lokal, kenyataannya, Bata adalah perusahaan asing asal Republik Ceko. Berdiri sejak tahun 1894, perusahaan ini telah tumbuh menjadi salah satu pemimpin pasar sepatu global dengan fasilitas produksi di 21 negara, termasuk Indonesia.
Penutupan pabrik di Purwakarta merupakan langkah yang sulit bagi PT Sepatu Bata Tbk, tetapi dilakukan sebagai respons terhadap kondisi pasar yang menantang dan tekanan keuangan yang meningkat. Meskipun demikian, Bata tetap berkomitmen untuk memberikan koleksi sepatu berkualitas bagi semua kalangan masyarakat.
(red/spt)