Logo Bloomberg Technoz

Adapun faktor ketiga yaitu pengaruh pemanasan global, yang menyebabkan suhu terus meningkat dari tahun ke tahun. 

"Kombinasi ketiga faktor tersebut menyebabkan suhu udara pada April-Mei ini menjadi sangat ekstrem di wilayah Asia Tenggara,"jelasnya.

Fachri berharap agar faktor-faktor yang disebutkannya tidak berdampak pada wilayah Indonesia.

"Mudah-mudahan situasi tersebut tidak terjadi di Indonesia," pungkasnya. 

Prediksi BMKG

Berdasarkan informasi perkembangan musim BMKG, diketahui bahwa sekitar 63% wilayah Zona Musim diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam siaran pers yang diunggah di situs BMKG mengatakan, terkait dengan fenomena suhu panas di Indonesia, bahwa hal tersebut terjadi karena posisi semu matahari pada bulan April berada dekat sekitar khatulistiwa dan menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari. 

“Fenomena suhu panas di Indonesia bukan merupakan heat wave (gelombang panas), karena memiliki karakteristik fenomena yang berbeda, di mana hanya dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun,” tambah Guswanto.

(spt)

No more pages