Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Hendra menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan dengan sumber daya dan cadangan nikel terbesar di dunia. Sementara itu, kualitas nikel dari Filipina umumnya memiliki kadar yang rendah.

“Indonesia tidak perlu khawatir soal pembeli beralih ke Filipina, karena toh sumber daya dan cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia,” ujar Hendra.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 17,6 miliar ton per 2022, sedangkan cadangan bijihnya 5,2 miliar ton.

Sementara itu, total sumber daya logam nikel nasional adalah 177,8 juta ton dan cadangan logam nikel adalah 57,1 juta ton. 

Produsen nikel terbesar di dunia./dok. Bloomberg


Hendra mengatakan, investasi di sektor pertambangan di Indonesia, termasuk komoditas nikel, tidak memiliki pembatasan. “Jadi semua investor yang berminat peluang investasi terbuka lebar. Bahkan di nikel sendiri, ada perusahaan Nickel Industries yang merupakan investor dari Australia.”

Hendra tidak menampik bahwa China membantu untuk menyokong perusahaan asal Australia tersebut di Indonesia. Namun, hal tersebut dinilai lazim dan sah.

Dalam kaitan itu, dia menganggap kerja sama trilateral, antara AS, Filipina dan negara ketiga seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia, murni merupakan inisiatif dari negara tersebut dan tidak memiliki kaitan dengan Indonesia sebagai negara produsen nikel terbesar di dunia.

Investor Nikel RI 

Selain itu, Hendra mengatakan bahwa China bukan merupakan satu-satunya negara yang berinvestasi pada nikel Indonesia.

“Sejauh ini investor dari Kanada dan Jepang yang berinvestasi di industri nikel Indonesia di PT Vale Indonesia [INCO],” ujar Hendra.

“Investasi Jepang di nikel juga melalui INCO dimana pihak Sumitomo jadi salah satu pemegang saham besar.” 

Di sisi lain, Amerika Serikat belum memiliki investasi pada nikel Indonesia. Adapun, Negeri Paman Sam sejauh ini berinvestasi pada sektor tambang tembaga atau emas.  

“[Investas] di PT Freeport Indonesia, kemudian PT Newmont Nusa Tenggara yang sudah berubah menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara,” ujar Hendra.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tidak takut dengan potensi kerja sama trilateral di sektor nikel antara Filipina, Amerika Serikat, dan negara ketiga seperti Jepang Korea Selatan atau Australia.

Luhut menggarisbawahi Indonesia merupakan negara besar, di mana tidak ada negara yang bisa mendikte.

Kenapa kita takut? Kita ini negara besar, ingat ya, Indonesia is a big country. Tidak ada yang bisa mendikte kita, kamu pegang itu,” ujar Luhut saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2024).

Korporasi produsen nikel terbesar dunia./dok. Bloomberg

Untuk diketahui, AS dan Filipina sedang berdiskusi mengenai cara-cara untuk mencegah China mendominasi industri pemrosesan nikel di kawasan Asia Tenggara, yang merupakan pemasok utama logam yang penting untuk baterai kendaraan listrik itu.

Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah pengaturan trilateral di mana Filipina akan memasok bahan baku nikel, sedangkan AS akan menyediakan pembiayaan, dan negara ketiga seperti Jepang, Korea Selatan atau Australia akan menawarkan teknologi yang diperlukan untuk peleburan dan pemurnian (smelter), menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Pembicaraan AS dengan Filipina —produsen nikel tambang terbesar kedua di dunia setelah Indonesia — masih dalam tahap awal, dan elemen-elemen penting dari setiap kesepakatan potensial masih harus diselesaikan, termasuk apakah AS dapat memenuhi pembiayaan, kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

(dov/wdh)

No more pages