Logo Bloomberg Technoz

Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah ditempuh melalui penguatan strategi operasi moneter yang pro-market untuk efektivitas kebijakan moneter dengan langkah-langkah berikut ini:

  1. Penguatan strategi operasi moneter untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
  2. Menetapkan tingkat suku bunga BI-Rate yang optimal untuk menjangkar ekspektasi inflasi.
  3. Mendorong percepatan pendalaman pasar uang dan pasar valas untuk menarik aliran modal asing masuk.
  4. Mendorong percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional maupun lintas negara.
  5. Menerapkan kebijakan makroprudensial yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendorong pembiayaan perbankan. 

Upaya-upaya tersebut ditempuh untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar.

"Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan pada tahun 2025, kebijakan makroprudensial longgar akan tetap dilanjutkan untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengembangkan inklusi ekonomi dan keuangan hijau," demikian tercantum dalam RKP 2025. 

Selain itu, kebijakan sistem pembayaran terus didorong dan diperluas untuk mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital, kerja sama sistem pembayaran antarnegara, serta pengembangan Rupiah Digital. Kebijakan moneter yang selaras dengan bauran kebijakan lainnya menjadi dasar untuk menopang ketahanan ekonomi nasional di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global.

Koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus diperkuat untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat dinamika perekonomian global sehingga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.

Kondisi Rupiah 2023-2024

Pergerakan nilai tukar rupiah pada periode 2023 cukup fluktuatif, sejalan dengan tekanan eksternal, utamanya penguatan mata uang dolar AS sejalan dengan kebijakan mempertahankan suku bunga tinggi oleh bank sentral AS The Fed dan tingginya imbal hasil obligasi AS.

Dari sisi domestik, imbal hasil aset keuangan yang menarik diklaim membantu menjaga aliran modal asing tetap masuk ke pasar keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio. Rata-rata nilai tukar rupiah pada 2023 mencapai Rp15.235/US$, meski tetap terjaga dalam rentang target RKP 2023, yakni Rp14.900–Rp15.400 per US$. 

Pada awal triwulan I-2024, di tengah berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan global dipengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, fragmentasi geopolitik yang mendorong peningkatan harga energi dan pangan, fenomena penguatan dolar AS sejalan dengan masih tingginya suku bunga negara maju, nilai tukar Rupiah melemah sebesar 2,09 persen (ytd), berada pada kisaran Rp14.950 perUS$ pada 4 Maret 2024.

Pada tahun 2024 nilai tukar rupiah diprakirakan terjaga pada kisaran Rp15.200–Rp15.700 per US$ didukung oleh penguatan ekonomi domestik serta arah kebijakan bank sentral di mayoritas negara maju, utamanya The Fed yang akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada akhir semester I-2024.

(lav)

No more pages