Seperti yang diwartakan Bloomberg News, perekrutan pekerjaan di AS melemah pada April dan tingkat pengangguran naik secara tidak terduga. Hal ini menunjukkan adanya sedikit pelemahan dalam pasar tenaga kerja setelah awal tahun yang kuat.
“Data Non-Farm Payrolls bulan April yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan tingkat pengangguran yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa kebijakan moneter akhirnya mulai berlaku di pasar tenaga kerja setelah jeda yang lama. Itu bisa memperkuat sikap Dovish Gubernur The Fed Jerome Powell baru-baru ini, karena dia dan rekan-rekannya menekankan mandat ketenagakerjaan penuh ketika memutuskan jalur suku bunga untuk sisa tahun 2024,” ungkap Anna Wong, Stuart Paul dan Estelle Ou dari Bloomberg Economics.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, sentimen membaik di pasar saham Emerging Market setelah Federal Reserve memberi indikasi akan mempertahankan sikap lembutnya (Dovish).
“Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa meskipun data inflasi AS belakangan ini berarti akan memerlukan waktu lebih lama bagi para pejabat tinggi Federal Reserve untuk merasa nyaman bahwa inflasi akan melanjutkan pergerakan turunnya, kenaikan suku bunga lebih lanjut juga sudah tidak dimungkinkan,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Seperti diketahui, Federal Reserve pada hari Rabu mempertahankan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) di kisaran 5.25% – 5.50% dan mengatakan memerlukan waktu, dan data yang lebih panjang sebelum memperoleh keyakinan bahwa inflasi akan segera kembali ke target 2%.
Namun di balik sikap tegas ini, investor menemukan alasan untuk tetap merasa Bullish dengan melihat komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menolak kenaikan suku bunga lebih lanjut ditambah lagi dengan keputusan Federal Reserve mengurangi jumlah penjualan US Treasuries yang dipegang dalam Neracanya ke pasar sekunder.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,24% ke 7.134 disertai dengan tingginya volume pembelian.
“Selama masih mampu berada di atas 7.026 sebagai support-nya, maka posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B, sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji area 7,289,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (6/5/2024).
Herditya juga memberikan catatan, resistance IHSG saat ini ada di 7.298 dan juga yang potensial 7.377.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ADRO, AKRA, ARTO, dan ICBP.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi uji resistance terdekat di 7.150, sebagai kelanjutan tren rebound-nya.
“IHSG berpeluang rebound uji resistance terdekat di 7.150. Perubahan sentimen dari The Fed di atas diyakini menjadi sentimen positif bagi IHSG di pekan yang singkat ini,” tulisnya.
Penguatan tersebut dipicu oleh penurunan singnifikan U.S. Non-Farm Payrolls ke 175.000 di April 2024 dari 315.000 di Maret 2024 sebelumnya, sejalan dengan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 10 bps mtm ke 3,9% di April 2024.
Pelemahan signifikan kondisi sektor tenaga kerja tersebut membuka harapan pemangkasan suku bunga acuan lebih awal. CME Fed Watch Tools mencatatkan kenaikan peluang pemangkasan suku bunga acuan menjadi 48,8% di FOMC September 2024.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, TLKM, CTRA, JPFA, TKIM, dan ASSA.
(fad)