Asing Kembali Belanja, Rupiah Bisa Menguat di Bawah Rp16.000/US$
Tim Riset Bloomberg Technoz
06 May 2024 07:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja rupiah pekan ini berpeluang melanjutkan penguatan setelah pekan lalu mencetak kinerja cemerlang. Arus masuk modal asing kembali mengalir ke pasar domestik memberi sokongan bagi nilai tukar di tengah perubahan sentimen pasar global, memantik optimisme pelaku pasar tentang potensi pelonggaran moneter tahun ini.
Rupiah menguat 0,77% pekan lalu disokong oleh arus modal asing yang kembali masuk ke pasar surat utang negara (SBN) dan sertifikat Bank Indonesia (SRBI). Memulai pekan ini, rupiah bisa melanjutkan penguatan menuju bawah Rp16.000/US$.
Sinyal itu terlihat dari pergerakan rupiah offshore di mana kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah pada pagi ini, Senin (6/5/2024) bergerak menguat di kisaran Rp16.005/US$. Indeks dolar AS semakin melemah ke 105,17 di tengah arus beli yang menguat di pasar saham dan surat utang Amerika, seiring optimisme pelonggaran moneter pasca data ekonomi AS memperlihatkan sinyal pelemahan ekonomi yang kentara.
Amerika Serikat melaporkan lapangan kerja hanya bertambah 175.000 pada April, yang terepresentasikan dari data nonfarm payroll, penambahan terkecil dalam enam bulan. Angka pengangguran semakin tinggi menjadi 3,9%, melampaui ekspektasi pasar ketika pertumbuhan upah melambat.
Data-data itu dianggap menjadi cerminan pengetatan moneter oleh Federal Reserve, bank sentral AS, sejak 2022 lalu menuai hasil dan laju inflasi bisa diperlambat sehingga potensi pelonggaran moneter bisa lebih besar.