"Kami dengan hati-hati mengonfirmasi dan mengonfirmasi ulang bahwa setiap orang yang dipecat secara langsung dan pasti terlibat dalam gangguan di dalam gedung kami," kata perusahaan itu.
Para pekerja mengklaim bahwa proyek tersebut mendukung pengembangan alat militer Israel. Google mengatakan bahwa kontrak Nimbus "tidak ditujukan untuk pekerjaan yang sangat sensitif, rahasia, atau militer yang berkaitan dengan senjata atau badan intelijen."
Zelda Montes, seorang mantan karyawan Google yang ditangkap saat melakukan protes terhadap Proyek Nimbus, mengatakan bahwa Google memecat para pekerjanya untuk menekan para pekerja yang berorganisasi dan mengirimkan pesan kepada para pekerjanya bahwa perbedaan pendapat tidak akan ditoleransi.
"Google berusaha menanamkan rasa takut kepada para pekerja," ujar Montes dalam sebuah pernyataan yang diberikan oleh No Tech For Apartheid, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan beberapa pekerja yang dipecat.
Para pekerja yang mengadukan kasus ini ke NLRB meminta untuk dipekerjakan kembali dengan gaji kembali dan pernyataan dari Google bahwa mereka tidak akan melanggar hak-hak pekerja untuk berserikat.
Penasihat umum NLRB, yang bertindak sebagai jaksa penuntut, meninjau pengaduan dan berusaha menyelesaikan klaim yang dianggap layak. Jika gagal, penasihat umum dapat mengajukan kasus ke hakim administratif dan dewan beranggotakan lima orang yang ditunjuk oleh presiden AS.
(red/ros)