Perusahaan media massa dan hiburan terkemuka asal Amerika Serikat (AS) Walt Disney Co. memulai program pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.000 karyawan secara global. Langkah perdana ini dilakukan perusahaan dengan alasan efisiensi US$ 5,5 miliar atau setara Rp 82,5 triliun (asumsi Rp 15.000/US$) yang telah diumumkan pada Februari lalu.
CEO Bob Iger mengumumkan pada Senin (27/03/2023) bahwa PHK akan dibagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama akan menerima pemberitahuan dalam empat hari ke depan. Sedangkan gelombang kedua diperkirakan lebih besar yang akan melibatkan ribuan pekerja. Gelombang terakhir akan menerima pemberitahuan sebelum musim panas (sebelum bulan Juni 2023).
Sejak bergabung kembali dengan Walt Disney pada November lalu, Bob Iger telah menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Sejumlah tantangan yang dihadapi adalah menghasilkan keuntungan dari bisnis hiburan media streaming perusahaan yang pada kuartalan berakhir Desember lalu mengalami kerugian lebih dari US$ 1 miliar.

Bob Iger yang sempat mundur dari jabatannya sebagai CEO Walt Disney itu berencana untuk menghilangkan struktur organisasi yang memberikan kendali kepada eksekutif distribusi atas produksi TV dan film. Selain itu, ia juga memberikan lebih banyak wewenang kepada para pemimpin kreatif seperti Dana Walden, yang bertanggung jawab atas bisnis TV, dan Alan Bergman, yang bertanggung jawab atas studio film.
Gelombang pertama PHK dialami dua wakil presiden senior penyedia layanan streaming, Hulu dan Freeform. Pekerjaan mereka akan digabungkan ke bagian lain dari divisi TV. Selain itu, divisi yang melisensikan buku, podcast, dan materi lainnya untuk acara TV telah dibubarkan.
Pemotongan karyawan ini diperkirakan terjadi di semua divisi perusahaan, termasuk taman rekreasi Disney dan jaringan olahraga ESPN. Disney tercatat mempekerjakan sekitar 220.000 orang di seluruh dunia per 1 Oktober, yang 25% karyawannya dipekerjakan secara paruh waktu atau musiman.
“Bagi seluruh karyawan yang tidak terpengaruh, saya akui bahwa ke depannya masih akan ada tantangan dalam membangun struktur dan fungsi perusahaan,” kata Bob Iger dalam memo tersebut.
Pada bulan lalu, Bob Iger mengatakan target penghematan biaya sekitar US$3 miliar akan diambil dari anggaran untuk film dan acara TV, dan sisanya dari pengurangan biaya operasional. Saat itu ia menambahkan bahwa sekitar US$1 miliar dari upaya penghematan sudah dilakukan.
(bbn)