Dokter Hasto Wardoyo mengatakan ada perbaruan dari alat kontrasepsi yang kini digunakan, dibandingkan yang dulu dengan banyak efek samping.
Bahkan diklaim kandungan pada alat kontrasepsi sekarang banyak memiliki khasiat bagus yang berdampak pada kecantikan wanita.
"Kalau hormonal kan yang terbaru untuk susuk itu 1 batang. Jadi, susuk itu dulu kan 6 batang kemudian berubah 2 batang, terus sekarang ini berubah 1 batang lebih banyak ya. Kemudian dari sisi pil KB, pil yang untuk ibu menyusui bukan baru tapi programnya baru. Bahwa pil ibu yang menyusui itu ada namanya progreston,"jelasnya.
"Kemudian pil-pil saat ini dengan dosis rendah mencegah kegemukan itu pil-pil isinya ada kaitan dengan hormon estrogen. Jadi pil-pil terkini mencegah retensi air sehingga tidak membuat gemuk ya,"lanjutnya
"Kemudian pil lain ada efek manfaat tambahannya, membuat kulit halus ya. Orang yang berjerawat memakai pil ini sembuh jerawatnya. Orang yang berbulu, perempuan-perempuan yang kulitnya kasar agak berkumis kadang menstruasi sering mundur seperti itu dengan pil-pil seperti ini kulitnya menjadi halus,"jelasnya
Sementara untuk jenis alat kontrasepsi jenis suntik kini pasien akan merasakan tidak sakit ketika dilakukan injeksi.
"Kemaslatan teknis dulu suntik progreston 3 bulan, itu cenderung satu kali suntikan untuk obatnya CC besar yaitu 3 CC. Secara teknik kemasan berubah lebih nyaman. Jadi 1 CC ini kan tekniksnya ya. Jadi suntikan 3 bulan dulu terasa sakit sekarang tidak," ungkapnya.
Prevalansi Pemakaian Kontrasepsi berdasarkan Umur:
- 15-19 tahun : 0,5 %
- 20-24 tahun : 6,2%
- 25-29 tahun : 14,8
- 45-49 tahun: 15,7%
- 30-34 tahun : 19,3%
- 35-39 tahun ; 21,5%
- 40-44 tahun : 21,9%
Peserta usia 40-44 tahun yang paling banyak menggunakan KB dan lebih banyak menggunakan metode suntik.
Prevalansi Kontrasepsi Modern Berdasarkan Provinsi
1. Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimatan Selatan merupakan tertinggi penggunaan alat kontrasepsi yakni menunjukkan 71,6%.
Dengan rincian jenis alat KB:
- Wanita (MOW) steril wanita: 1,2%
- (MOP)/steril pria: 0,1%
- IUD spiral/ AKDR: 1,8%
- Implant : 3,6%
- Suntik ; 39,3%
- Pil : 23,6%
- Kondom : 1,0%
- Metode Amenore Laktasi (MAL): 0,6%
2. Aceh
Aceh menunjukkan penggunaan alat kontrasepsi modern pada tahun 2023 dengan total 51,5%.
Dengan rincian jenis alat KB:
- Wanita (MOW) steril wanita: 1,9%
- (MOP)/steril pria: 0,1%
- IUD spiral/ AKDR: 3,3%
- Implant : 3,0%
- Suntik ; 32,0%
- Pil : 7,1%
- Kondom : 1,6%
- Metode Amenore Laktasi (MAL): 1,8%
3. Bali
Penggunaan alat kontrasepsi di Bali pada tahun 2023 dengan total 62,1%.
Dengan rincian jenis alat KB:
- Wanita (MOW) steril wanita: 5,1%
- (MOP)/steril pria: 0,2%
- IUD spiral/ AKDR: 18,1%
- Implant : 2,5%
- Suntik ; 25,3%
- Pil : 4,4%
- Kondom : 2,7%
- Metode Amenore Laktasi (MAL): 1,5%
4. Banten
Penggunaan alat kontrasepsi di Banten pada tahun 2023 dengan total 60,0%.
Dengan rincian jenis alat KB:
- Wanita (MOW) steril wanita: 1,4%
- (MOP)/steril pria: -
- IUD spiral/ AKDR: 4,0%
- Implant : 3,6%
- Suntik ; 43,9%
- Pil : 4,9%
- Kondom : 0,9%
- Metode Amenore Laktasi (MAL): 0,9%
5. DKI Jakarta
DKI Jakarta menunjukkan penggunaan masyarakat menggunakan alat kontrasepsi yakni 60,8%
Dengan rincian jenis alat KB:
- Wanita (MOW) steril wanita: 3,8%
- (MOP)/steril pria: 0,7%
- IUD spiral/ AKDR: 13,6%
- Implant : 6,3%
- Suntik ; 19,3%
- Pil : 11,4%
- Kondom : 4,6%
- Metode Amenore Laktasi (MAL): 0,4%
(dec/del)