Logo Bloomberg Technoz

Mata Uang Asia Tekuk Dolar AS, Rupiah Kian Dekati Rp 15.000/US$

Ruisa Khoiriyah
28 March 2023 11:35

Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)
Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mata uang Asia kompak menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) seiring meredanya kekhawatiran pelaku pasar terkait dampak rambatan guncangan sektor perbankan di Negeri Paman Sam. Ringgit Malaysia memimpin penguatan dan nilai tukar rupiah semakin mantap mendekati Rp 15.000 per dolar AS.

Ketakutan pelaku pasar terhadap risiko meluasnya dampak kejatuhan bank-bank di AS maupun di Eropa mulai mereda dan menyeret kejatuhan dolar AS. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang utama dunia terpantau melemah 0,25% ke level 102,58 pada pukul 10:34 WIB, Selasa (28/3/2023).

Kekuatan greenback susut seiring kepercayaan diri pemodal yang mulai bangkit kembali dan mendorong aksi beli aset-aset yang lebih berisiko termasuk aset di pasar negara berkembang (emerging market).

Nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS sempat menguat ke posisi Rp 15.070 pada pukul 09.57, menguat 3,7% point-to-point dari level terlemah tahun ini di Rp 15.633 pada 6 Januari lalu. Kini, nilai tukar rupiah diperdagangkan di rentang di rentang Rp 15.086 pada pukul 11:02 WIB. 

Mata uang Asia kompak menguat terhadap dolar AS seiring sentimen meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan AS.

“Valuta emerging market terlihat akan berada di pijakan yang lebih kuat di tengah pelemahan dolar AS secara umum seiring meredanya guncangan sektor perbankan membantu mengembalikan lagi risk appetite investor,” kata Vishnu Varathan, Head of Economics and Strategy Mizuho Bank seperti dikutip Bloomberg News, Selasa (28/3/2023).