Ada beberapa produk Indonesia yang diekspor ke Israel. Pertama adalah hasil minyak, yang pada 2022 nilai ekspornya tercatat US$ 29.179. Meski relatif kecil, tetapi tumbuh luar biasa yakni 1.681,64% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kedua adalah kopi. Pada 2022, nilai ekspor kopi Indonesia ke Israel adalah US$ 694.801. Turun tipis 2,82% dibandingkan 2021.
Ketiga adalah tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah. Tahun lalu, nilai ekspor komoditas ini ke Israel adalah US$ 497.236. Tumbuh 10,78% ketimbang tahun sebelumnya.
Keempat adalah lada hitam, yang pada 2022 nilai ekspornya ada di US$ 3.600. Anjlok 91,27% dari 2021.
Kelima adalah minyak kelapa sawit (CPO), yang memang salah satu produk unggulan ekspor Tanah Air. Pada 2022, nilai ekspor CPO Indonesia ke Israel adalah US$ 31,87 juta. Melesat 55,58% dibandingkan 2021.
Keenam ada besi/baja. Tahun lalu, nilai ekspor komoditas ini ke Israel adalah US$ 633.145. Turun 39,74% dari 2021.
Tidak hanya menjual, Indonesia juga membeli produk Israel. Total nilai impor Indonesia dari Israel pada 2022 adalah US$ 47,81 juta. Melonjak 80,41% dibandingkan 2021.
Pada 2022, ada 5 produk utama dari Israel yang didatangkan ke Indonesia, yaitu:
-
Peralatan pemanas dan pendingin serta suku cadangnya (US$ 9,99 juta).
-
Penerima sinyal televisi (US$ 8,46 juta).
-
Perkakas tangan dan mesin (US$ 5,14 juta).
-
Peralatan elektrik untuk membuat dan memutus sirkuit elektronik (US$ 4,78 juta).
-
Alat cetak/mesin sampul buku dan suku cadangnya (US$ 2,48 juta).
(aji/hps)