Menurut sumber, kekhawatiran di AS adalah bahwa Israel akan mundur dari negosiasi gencatan senjata jika ICC melanjutkan surat perintah tersebut. Pembicaraan tentang jeda perang telah menemui jalan buntu selama beberapa minggu. Namun baru-baru ini, muncul tanda-tanda bahwa kesepakatan mungkin tidak akan lama lagi tercapai.
Menurut laporan Axios, ekelompok senator AS mengadakan pertemuan virtual dengan pejabat ICC pada Rabu untuk menyampaikan kekhawatiran tentang kemungkinan surat perintah penangkapan.
ICC menyelidiki dan mengadili individu yang didakwa melakukan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi. Israel belum meratifikasi statut ICC dan tidak mengakui yurisdiksinya, tetapi "Negara Palestina" telah menjadi anggota pengadilan tersebut sejak 2015.
ICC memulai penyelidikan atas dugaan kejahatan di wilayah Palestina, Gaza, Tepi Barat dan Jerusalem Timur pada 2021. Kantor Karim Khan, kepala jaksa penuntut ICC, mengatakan pada November bahwa penyelidikan "meluas ke eskalasi permusuhan dan kekerasan" sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang memicu konflik yang sedang berlangsung di Gaza di mana puluhan ribu orang tewas.
Khan mengatakan pada Februari bahwa dia sangat prihatin tentang perilaku pasukan Israel, serta Hamas yang menyandera warga Israel. Tahun lalu, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang terkait dugaan penculikan anak-anak dari Ukraina, sebuah langkah yang ditolak oleh Kremlin.
(bbn)