Faktor utama lainnya yang menyebabkan peningkatan harga minyak mentah bulan April 2024 adalah revisi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak di dunia atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atas penurunan proyeksi produksi dari negara-negara non-OPEC pada publikasi bulan April 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.
Selain itu berdasarkan laporan EIA, stok gasoline komersial Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 1,1 juta bbl pada akhir bulan April 2024, dibandingkan akhir bulan sebelum menjadi 226,7 juta bbl.
Hal lain yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah dunia adalah inflasi kawasan Eropa pada Maret 2024 yang mengalami penurunan hingga mencapai 2,4% melebihi perkiraan, menimbulkan ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga di bulan Juni.
"Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan manufaktur China dan India pada bulan Maret 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, yang mencapai PMI Manufaktur masing-masing sebesar 50,8 dan 59,1," imbuh Agus.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada April dibandingkan Maret 2024 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut :
- Dated Brent naik sebesar USD4,67/bbl dari USD85,48/bbl menjadi USD90,15/bbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$3,99/bbl dari US$80,41/bbl menjadi US$84,39/bbl.
- Brent (ICE) naik sebesar US$4,33/bbl dari US$84,67/bbl menjadi US$89,00/bbl.
- Basket OPEC naik sebesar US$5,05/bbl dari US$84,13/bbl menjadi US$89,18/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$3,83/bbl dari US$83,78/bbl menjadi US$87,61/bbl.
(dov/lav)