Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp12,06 triliun dari sejumlah 21,05 miliar saham yang ditransaksikan. Tercatat ada penguatan 254 saham dan sebanyak 288 saham terjadi pelemahan. Sisanya 231 saham stagnan.
Pergerakan sektoral saham kesehatan, saham teknologi, dan saham konsumen primer menjadi pendukung utama kebangkitan IHSG dengan kenaikan 1,71%, 1,08% dan 0,40%.
Melesatnya IHSG hingga berhasil balik arah juga merupakan efek secara langsung dari menguatnya sejumlah saham Big Caps.
Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Jumat (3/5/2024).
- Bank Central Asia (BBCA) menambah 19,6 poin
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menambah 6,58 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menambah 4,73 poin
- Astra International (ASII) menambah 2,27 poin
- Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) menambah 2,18 poin
Adapun kenaikan harga saham GOTO tersengat sentimen atas rencana Perusahaan untuk menggelar Private Placement dan juga Buyback Saham. Aksi korporasi ini akan meminta persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan digelar pada 11 Juni 2024 mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam keterbukaan informasi GOTO yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat (3/5/2024).
Dalam keterangannya, GOTO menyatakan dalam Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD ) atau Private Placement akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 120,14 miliar saham Seri A atau setara dengan 10% modal ditempatkan dan disetorkan penuh. Dana yang diperoleh akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung kebutuhan modal kerja serta pelunasan melalui konversi atas utang Perseroan di kemudian hari.
Pada keterbukaan informasi yang sama, GOTO juga menyatakan akan melakukan pembelian kembali atau Buyback Saham dengan jumlah dana mencapai Rp3,2 triliun atau setara dengan US$200 juta.
"Sumber dana yang digunakan sebagai biaya untuk melaksanakan Pembelian Kembali Saham Perseroan di atas bukan merupakan dana hasil penawaran umum dan bukan merupakan dana yang berasal dari pinjaman dan/atau utang dalam bentuk apa pun," tulis keterbukaan informasi GOTO.
GOTO menyatakan alasan Buyback Saham adalah Perusahaan melihat perbaikan pada tingkat profitabilitasnya. Perusahaan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat tahun 2023, di mana hal ini merupakan perbaikan delapan kuartal berturut-turut. Pencapaian ini memperkuat posisi Perusahaan pada jalan yang tepat untuk mencapai target impas balik (Breakeven) di masa mendatang.
"Pertimbangan utama Perusahaandalam melakukan Pembelian Kembali Saham adalah agar Perusahaan dapat memiliki fleksibilitas dan opsi yang lebih baik dalam mengelola modal dan memaksimalkan imbal hasil (Return) kepada pemegang saham," kata Manajemen GOTO.
(fad/frg)