Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani menegaskan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan BI sehingga terjadi keharmonisan antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dalam menghadapi dinamika perekonomian yang terjadi.

“Kami dengan BI terus bersinergi dan berkoordinasi, sehingga secara makro yaitu stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi tetap bisa terjaga,” ucap Bendahara Negara.

Dengan sinergitas yang terjalin antara fiskal dan moneter, pihaknya akan terus memberikan petunjuk kepada pelaku pasar supaya terus mengelola perkembangan dinamika global dan domestik yang cukup dinamis tanpa harus mengorbankan instrumen fiskal maupun moneter.

“Tanpa harus mengorbankan stabilitas, momentum pertumbuhan, dan kredibilitas dari instrumen fiskal maupun moneternya,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi global relatif stagnan, dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Sri Mulyani yang juga Anggota KSSK mengatakan KSSK akan terus mencermati risiko terkait potensi penundaan pemangkasan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS), tingginya imbal hasil obligasi AS, dan penguatan dolar AS, serta eskalasi ketegangan geopolitik global.

"KSSK akan terus siaga mengantisipasi dengan respon kebijakan yang sinergis dan efektif untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan dan ketidakpastian global terhadap perekonomian Indonesia, dan sistem keuangan Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK, Jumat (3/5/2024).

Dalam laporan terbaru World Economic Outlook yang terbit pada April 2024, IMF memperkirakan ekonomi global stagnan pada level 3,2% (year-on-year/yoy) pada 2024.

Seperti diketahui, penerimaan pajak pada kuartal I-2024 mencapai Rp393 triliun, terkoreksi 8,8% secara tahunan dan baru mencapai 19,8% dari target tahun ini. Setoran dari industri jasa keuangan tumbuh paling kuat, sedangkan pertambangan anjlok.

Sri Mulyani Indrawati mengelaborasi, berdasarkan sektor penyumbang pendapatan negara dari pajak, industri pengolahan menjadi kontributor terbesar sampai dengan Maret dengan porsi sebesar 26,2%.

“Ini tumbuh tipis yang bruto 0,8%, yang neto dikurangi restitusi maka [kontribusi] industri manufaktur terkontraksi 13,6%,” kata Sri Mulyani dalam konpers APBN Kita April 2024, Jumat (26/4/2024).

(azr/lav)

No more pages