Apalagi, tingkat profitabilitas GOTO membaik yang tercermin dari EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat tahun 2023, membaik delapan kuartal berturut-turut. Rugi bersih Perseroan di kuartal 1 2024 juga turun hingga 78% dan mencapai tingkat terendah nya sejak melantai di Bursa Efek Indonesia.
“Pencapaian ini memperkuat posisi perseroan pada jalan yang tepat untuk mencapai target impas balik (breakeven) di masa mendatang. Saldo kas sebesar Rp 23 triliun per 31 Maret 2024 juga cukup untuk mencapai tujuan-tujuan ini,” tulis manajemen GOTO.
Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali ini tidak akan melebihi 10% saham termasuk saham treasuri perseroan saat ini. Pada tanggal Keterbukaan Informasi, jumlah saham treasuri GOTO adalah 10.264.665.616 saham atau setara dengan 0,85% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Private Placement
Rencana kedua yakni persetujuan atas rencana perusahaan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 saham Seri A atau maksimal 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.
Apabila terlaksana dengan jumlah tersebut, maka persentase kepemilikan saham dari pemegang saham perseroan saat ini akan mengalami dilusi sebesar maksimum 9,09%.
Manajemen GOTO menegaskan private placement ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan usaha, memperkuat posisi permodalan, dan mendapatkan pendanaan untuk kepentingan terbaik perseroan dan anak perusahaannya.
“Keputusan melaksanakan PMTHMETD akan bergantung pada kondisi pasar dan tujuannya juga bukan untuk program kepemilikan saham,” tegas manajemen GOTO.
Adapun harga pelaksanaan private placement merujuk pada ketentuan Peraturan No. I-A BEI yakni minimal 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan di BEI dalam 25 hari terakhir.
Dana hasil private placement tersebut jika terealisasi akan dialokasikan untuk mendukung kebutuhan modal kerja GOTO 35% dan sisanya untuk PT Dompet Anak Bangsa (20%), PT Multifinance Anak Bangsa (25%), PT GoTo Solusi Niaga dan setiap bisnis groceries perseroan (20%).
Saat ini, mengingat baru persetujuan RUPSLB, perseroan belum mengungkapkan calon investor yang akan membeli saham baru perseroan.
Berkaca pada tahun sebelumnya, realisasi penerbitan saham baru ini biasanya hanya beberapa persen dari rencana.
Sebagai perbandingan, pada 10 Oktober 2023, perseroan sudah melaksanakan PMTHMETD sebesar 17.054.733.334 saham seri A, yang telah disetujui pada RUPST 30 Juni 2023. Penerbitan saham dari PMTHMETD ini diambil bagian oleh Bhinneka Holdings (22) Limited. Jumlah eksekusi itu hanya 14% dari maksimal yang direncanakan sebanyak 118,44 miliar saham baru.
Di sisi lain, satu agenda tambahan yakni meminta persetujuan pemegang saham independen terkait dengan penunjukkan Sugito Walujo atau Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO, sebagai salah satu kandidat pemegang saham Seri B dalam RUPST mendatang.
Dalam keterbukaan informasi 24 Mei 2023, manajemen GOTO juga sudah mengusulkan nama tiga direksi GOTO lainnya untuk menjadi kandidat pemegang saham Seri B ini yang kemudian disetujui dalam RUPSLB 30 Juni 2023 tetapi belum menjadi pemegang saham MVS. Ketiganya yakni Catherine Hindra Sutjahyo, Hans Patuwo dan Pablo Malay.
Saham Seri B adalah saham dengan hak suara multipel atau SHSM (multiple voting shares/MVS) yang diberikan kepada para pemegang saham yang memenuhi persyaratan. Sesuai Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2021, penerapan sistem MVS ini bertujuan untuk melindungi visi dan misi perusahaan yang dibangun oleh para pendiri agar tujuan dan perkembangan bisnis dapat terus berjalan.
“Penunjukkan ini tidak akan menyebabkan peningkatan pada jumlah saham Seri B yang dikeluarkan oleh perseroan,” tulis manajemen GOTO.
(ibn/dba)