Adapun saham-saham kesehatan yang melaju pesat adalah, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) meroket 4,91% ke posisi Rp2.990/saham, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) melesat naik 4,68% ke posisi Rp1.340/saham.
Senada, saham teknologi juga naik mendukung penguatan IHSG, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meroket 4,76% ke posisi Rp66/saham, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) melesat naik 4,65% ke posisi Rp90/saham. Serta, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) menguat 4,27% ke posisi Rp122/saham.
Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan parkir di zona hijau, dengan kenaikan 4,58 poin atau 0,51% ke posisi 903,33.
Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melesat naik 35 poin ke posisi Rp780/saham, dan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) terbang 55 poin ke posisi Rp1.515/saham.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terapresiasi 375 poin ke posisi Rp10.850/saham, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 90 poin ke posisi Rp2.630/saham.
Tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 300 poin ke posisi Rp9.850/saham, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) terangkat 45 poin ke posisi Rp1.485/saham. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) terapresiasi 140 poin ke posisi Rp5.000/saham.
Adapun Saham Asia bergerak bervariasi pada perdagangan sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong meroket 1,48%, indeks KLCI (Malaysia) menguat 0,59%,indeks SETI (Thailand) mencatat penguatan 0,44%, indeks SENSEX (India) drop 1,15%, indeks Kospi melemah 0,26%, dan indeks Strait Times Singapore turun 0,12%. Sementara itu, Dow Jones Index Future menghijau 0,75%.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. IHSG dan Bursa Saham Asia berhasil menyusul Indeks utama Wall Street semalam yang ditutup menguat, investor global mempertimbangkan kebijakan suku bunga Federal Reserve yang cenderung lebih Dovish dari perkiraan sebelumnya yang akan Hawkish.
Sikap ini terjadi menjelang data Non-Farm Payrolls pada Jumat yang akan membantu mengidentifikasi langkah selanjutnya untuk kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).
Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan penambahan 240.000 pekerjaan, yang akan menjadi laju paling lambat sejak November. Sedangkan tingkat pengangguran April diprediksi tetap di 3,8%.
Chief Economist untuk Amerika di Bloomberg Economics Anna Wong, memperkirakan data ketenagakerjaan April akan kuat. "Analisis kami menunjukkan dampak kenaikan suku bunga di masa lalu mencapai puncaknya saat ini. Dengan asumsi The Fed menunda penurunan bunga acuan, kami perkirakan tingkat pengangguran akan naik jadi 4,5% saat tutup tahun," kata Wong.
Ia memprediksi angka NFP akan ada di kisaran 200.000, lebih rendah dibanding konsensus pasar serta tingkat pengangguran melonjak ke 3,9%. Sedangkan pertumbuhan upah bulanan ia prediksi akan terjadi apresiasi 0,4% dibandingkan Konsensus 0,3%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, The Fed memutuskan pada pertemuan Rabu kemarin untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan di 5,25% – 5,5% setelah serangkaian data yang menunjukkan tekanan harga yang masih ada.
Namun demikian, Gubernur Jerome Powell mengatakan kecil kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam langkah berikutnya.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Federal Reserve memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di pertemuan kebijakan mereka. Gubernur Jerome Powell mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga sehingga menghapus kekhawatiran mengenai Federal Reserve tidak mampu mengendalikan inflasi.
(fad/wep)