Logo Bloomberg Technoz

BI Yakin Rupiah Perkasa Sampai Akhir Tahun, Bisa Rp15.800/US$

Azura Yumna Ramadani Purnama
03 May 2024 16:44

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiag terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat dalam 2 hari terakhir. Bank Indonesia (BI) meyakini rupiah bisa terus menguat dan nantinya berada di bawah Rp 16.000/US$.

Pada Jumat (3/5/2024), US$ 1 setara dengan Rp 16.083 kala penutupan perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,63% dibandingkan hari sebelumnya.

Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan bahwa penguatan rupiah akan terus berlanjut sampai akhir tahun. Ini sudah terlihat dari dinamika di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) di mana tenor 1 bulan sudah mengarah ke kisaran Rp 16.000/US$.

"BI meyakini nilai tukar rupiah menguat ke Rp 16.000/US$, dan kemudian ke Rp 15.800/US$," tegasnya dalam jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/5/2024).

Perry menyebut ada 4 faktor yang menopang penguatan rupiah. Pertama adalah kenaikan suku bunga acuan BI Rate maupun bunga Sekuritas Bank Indonesia (SRBI) akan menarik arus modal asing.