Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Akui Rupiah Lesu, Tapi Lebih Baik dari Mata Uang Lain

Hidayat Setiaji
03 May 2024 15:41

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah. Namun rupiah tidak sendiri, karena dolar AS memang menguat secara global.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyebut rupiah melemah 2,89% pada tahun ini hingga akhir kuartal I. Depresiasi rupiah lebih rendah dibandingkan berbagai mata uang lainnya.

"Baht Thailand melemah 6,41%, ringgit Malaysia mengalami depresiasi 2,97%," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/5/2024).

Memasuki April, lanjut Sri Mulyani, tekanan terhadap mata uang dunia berlanjut. Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) kembali menguat dengan mencapai level 106,25 pada 16 April.

"Dolar mengalami apresiasi 4,86% dibandingkan level akhir 2023. Perkembangan ini memberikan tekanan kepada seluruh mata uang, termasuk rupiah," tegas Sri Mulyani.