Logo Bloomberg Technoz

Eksodus Asing dari Bursa Saham Berlanjut, Saham Bank Ambles

Tim Riset Bloomberg Technoz
03 May 2024 16:46

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mantra 'Sell in May and go away' datang lebih cepat di pasar saham domestik. Setelah mencetak reli tanpa putus selama sejak awal tahun hingga mengungkit Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level all time high di 7.433,31 pada pertengahan Maret, arus keluar dana asing memuncak pada April.

Data Bursa Efek Indonesia mencatat, pemodal asing menjual kepemilikan saham mereka senilai lebih dari US$1 miliar, sekitar Rp16,2 triliun dengan kurs JISDOR terakhir, selama April saja. Arus keluar dana asing dari bursa saham itu berlanjut di awal Mei di mana IHSG kemarin tergerus 1,61% dan saham perbankan anjlok terdalam.

Arus keluar modal asing dari bursa saham domestik sepertinya masih akan berlanjut ke depan seiring dengan gelagat banyak pemodal global yang beralih ke pasar saham lain di kawasan Asia.

"Kami telah menambahkan lebih banyak saham-saham China belakangan ini dan menurut saya dari sudut pandang aliran dana, kita akan menyaksikan dana keluar dari Indonesia," kata Sat Duhra, pengelola dana di Janus Henderson Group, seperti dilaporkan oleh Bloomberg News, Jumat (3/5/2024).

China saat ini menyodorkan banyak momentum yang menarik untuk dimanfaatkan dan para pemodal terlihat semakin nyaman dengan fakta bahwa ke depan tidak akan lagi menyaksikan gagal bayar surat utang pengembang properti di negeri itu.